tag:blogger.com,1999:blog-46897384381590968352024-03-05T19:22:34.884-08:00CHAIRUNNISAChairunnisahttp://www.blogger.com/profile/11164618664341652934noreply@blogger.comBlogger36125tag:blogger.com,1999:blog-4689738438159096835.post-52604380385457913822014-01-11T18:48:00.003-08:002014-01-11T18:48:18.207-08:00What is a "Ghozwul Fikri ???<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13.5pt;">Asalamu'alaikum. wr. wb. akhi dan ukhti
fillah . . .<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13.5pt;">Pernakah mendengar kata "Ghozwul
Fikri"?? What is a Ghozwul Fikri yang ente ketahui ??<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13.5pt;">Mungkin bagi yang belum pernah
dengar...ana akan kasih ulasan singkat mengenai Ghozwul Fikri.<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 13.5pt;">Check
it out</span></i><span style="font-size: 13.5pt;"> . . .<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13.5pt;"> Ghozwul Fikri (G. F.)
berasal dari kata<span class="apple-converted-space"> </span><i>Al Ghozwah<span class="apple-converted-space"> </span></i>dan<span class="apple-converted-space"> </span><i>Fikriyyah<span class="apple-converted-space"> </span></i>yang artinya perang pemikiran,
pendapat or opini. G.F. biasanya dilakukan oleh yahudi dan nasrani yang
membenci umat islam yang tujuannya tidaklah lain untuk memecah umat islam.
Sayangnya, banyak umat islam yang tidak sadar kalau umat lain tidak suka umat islam
menjalankan syari'at nya sehingga mereka melakukan perang secara halus yang
jika umat islam tidak hati-hati akan masuk ke jurang kemuslihatan dan semakin
jauh dari syari'at yang diperintahkan Allah SWT. <o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13.5pt;"> Kurangnya
pemahaman umat islam mengenai ajaran islam membuat umat islam tidak memiliki
solusi kehidupan sehingga pemecahan masalah tidak berdasarkan Al qur'an dan
hadis. Dengan begitu, para pembenci umat islam akan lebih mudah mempengaruhi
pemikiran umat-umat islam. Terdapat beberapa cara mereka mempengaruhi umat
lewat 3 F atau 5 S.<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13.5pt;"> Yang
dimaksud 3 F tersebut adalah<span class="apple-converted-space"> </span><i>Fun,
Fashion, and Food<span class="apple-converted-space"> </span></i>sedangkan 5
S adalah<span class="apple-converted-space"> </span><i>Sex, Smoking, Song,
Sport, and Shopping,<span class="apple-converted-space"> </span></i>termasuk
trend-trend hijabers yang dilipet-lipet sehingga hijab tidak lagi menutupi dada
bahkan kesulitan dalam melaksanakan wudhu. Trend perkembangan zaman telah
banyak yang melupakan sya'riat-sya'riat islam termasuk kesederhanaan hidup yang
diajarkan Baginda Rasulullah saw. Selain itu, salah satu bukti suksesnya
serangan G.F. yaitu pada abad ke-17 saat umat islam meninggalkan jihad pada
penyerangan Vienna dan pada kaum<span class="apple-converted-space"> </span><i>mamalik<span class="apple-converted-space"> </span></i> (budak diatas kekuasaan
militer) yang tidak lagi menggunakan bahasa arab tetapi memakai bahasa Turki.
G.F. semakin merajalela saat banyak umat islam yang menuntut ilmu pada
orang-orang Eropa dan Amerika yang notobene membenci Islam sehingga bangsa
tersebut telah mampu merubah paradigma, pemikiran serta persepsi umat islam
yang sesungguhnya menjadi semakin jauh dari sya'riat yang telah ditentukan.
Cara politik juga ditempuh bangsa tersebut dalam melakukan G.F. Banyak bangsa
tersebut yang berusaha untuk masuk kedalam partai politik/sistem parlemen dan
mempengaruhi pemikiran umat islam sehingga pemikiran umat lebih cenderung pada
budaya barat. Contoh ril lainnya nya adalah kain kebaya yang awalnya panjang
jadi pendek, tradisi memakai jas dll.<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13.5pt;">
Untuk itu, hati-hatilah saudaraku...<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13.5pt;">.Kita semua telah memasuki dunia akhir
zaman...pertebal lah iman agar selalu dibawah lindungan-Nya. Sesungguhnya
perang opini itu lebih kejam dibandingkan perang fisik. Perang opini bersifat
samar-samar, perlahan tapi pasti dan pengaruhnya berkelanjutan dibanding perang
fisik yang terlihat sangat jelas, membuat letih, proses cepat dan pengaruh yang
datangnya pun ikut cepat.<o:p></o:p></span></div>
Chairunnisahttp://www.blogger.com/profile/11164618664341652934noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4689738438159096835.post-42384495994291219512014-01-11T18:48:00.001-08:002014-01-11T18:48:06.092-08:00What is a "Ghozwul Fikri ???<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13.5pt;">Asalamu'alaikum. wr. wb. akhi dan ukhti
fillah . . .<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13.5pt;">Pernakah mendengar kata "Ghozwul
Fikri"?? What is a Ghozwul Fikri yang ente ketahui ??<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13.5pt;">Mungkin bagi yang belum pernah
dengar...ana akan kasih ulasan singkat mengenai Ghozwul Fikri.<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 13.5pt;">Check
it out</span></i><span style="font-size: 13.5pt;"> . . .<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13.5pt;"> Ghozwul Fikri (G. F.)
berasal dari kata<span class="apple-converted-space"> </span><i>Al Ghozwah<span class="apple-converted-space"> </span></i>dan<span class="apple-converted-space"> </span><i>Fikriyyah<span class="apple-converted-space"> </span></i>yang artinya perang pemikiran,
pendapat or opini. G.F. biasanya dilakukan oleh yahudi dan nasrani yang
membenci umat islam yang tujuannya tidaklah lain untuk memecah umat islam.
Sayangnya, banyak umat islam yang tidak sadar kalau umat lain tidak suka umat islam
menjalankan syari'at nya sehingga mereka melakukan perang secara halus yang
jika umat islam tidak hati-hati akan masuk ke jurang kemuslihatan dan semakin
jauh dari syari'at yang diperintahkan Allah SWT. <o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13.5pt;"> Kurangnya
pemahaman umat islam mengenai ajaran islam membuat umat islam tidak memiliki
solusi kehidupan sehingga pemecahan masalah tidak berdasarkan Al qur'an dan
hadis. Dengan begitu, para pembenci umat islam akan lebih mudah mempengaruhi
pemikiran umat-umat islam. Terdapat beberapa cara mereka mempengaruhi umat
lewat 3 F atau 5 S.<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13.5pt;"> Yang
dimaksud 3 F tersebut adalah<span class="apple-converted-space"> </span><i>Fun,
Fashion, and Food<span class="apple-converted-space"> </span></i>sedangkan 5
S adalah<span class="apple-converted-space"> </span><i>Sex, Smoking, Song,
Sport, and Shopping,<span class="apple-converted-space"> </span></i>termasuk
trend-trend hijabers yang dilipet-lipet sehingga hijab tidak lagi menutupi dada
bahkan kesulitan dalam melaksanakan wudhu. Trend perkembangan zaman telah
banyak yang melupakan sya'riat-sya'riat islam termasuk kesederhanaan hidup yang
diajarkan Baginda Rasulullah saw. Selain itu, salah satu bukti suksesnya
serangan G.F. yaitu pada abad ke-17 saat umat islam meninggalkan jihad pada
penyerangan Vienna dan pada kaum<span class="apple-converted-space"> </span><i>mamalik<span class="apple-converted-space"> </span></i> (budak diatas kekuasaan
militer) yang tidak lagi menggunakan bahasa arab tetapi memakai bahasa Turki.
G.F. semakin merajalela saat banyak umat islam yang menuntut ilmu pada
orang-orang Eropa dan Amerika yang notobene membenci Islam sehingga bangsa
tersebut telah mampu merubah paradigma, pemikiran serta persepsi umat islam
yang sesungguhnya menjadi semakin jauh dari sya'riat yang telah ditentukan.
Cara politik juga ditempuh bangsa tersebut dalam melakukan G.F. Banyak bangsa
tersebut yang berusaha untuk masuk kedalam partai politik/sistem parlemen dan
mempengaruhi pemikiran umat islam sehingga pemikiran umat lebih cenderung pada
budaya barat. Contoh ril lainnya nya adalah kain kebaya yang awalnya panjang
jadi pendek, tradisi memakai jas dll.<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13.5pt;">
Untuk itu, hati-hatilah saudaraku...<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13.5pt;">.Kita semua telah memasuki dunia akhir
zaman...pertebal lah iman agar selalu dibawah lindungan-Nya. Sesungguhnya
perang opini itu lebih kejam dibandingkan perang fisik. Perang opini bersifat
samar-samar, perlahan tapi pasti dan pengaruhnya berkelanjutan dibanding perang
fisik yang terlihat sangat jelas, membuat letih, proses cepat dan pengaruh yang
datangnya pun ikut cepat.<o:p></o:p></span></div>
Chairunnisahttp://www.blogger.com/profile/11164618664341652934noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4689738438159096835.post-2615380495737690262014-01-11T18:47:00.013-08:002014-01-11T18:47:59.407-08:00What is a "Ghozwul Fikri ???<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13.5pt;">Asalamu'alaikum. wr. wb. akhi dan ukhti
fillah . . .<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13.5pt;">Pernakah mendengar kata "Ghozwul
Fikri"?? What is a Ghozwul Fikri yang ente ketahui ??<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13.5pt;">Mungkin bagi yang belum pernah
dengar...ana akan kasih ulasan singkat mengenai Ghozwul Fikri.<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 13.5pt;">Check
it out</span></i><span style="font-size: 13.5pt;"> . . .<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13.5pt;"> Ghozwul Fikri (G. F.)
berasal dari kata<span class="apple-converted-space"> </span><i>Al Ghozwah<span class="apple-converted-space"> </span></i>dan<span class="apple-converted-space"> </span><i>Fikriyyah<span class="apple-converted-space"> </span></i>yang artinya perang pemikiran,
pendapat or opini. G.F. biasanya dilakukan oleh yahudi dan nasrani yang
membenci umat islam yang tujuannya tidaklah lain untuk memecah umat islam.
Sayangnya, banyak umat islam yang tidak sadar kalau umat lain tidak suka umat islam
menjalankan syari'at nya sehingga mereka melakukan perang secara halus yang
jika umat islam tidak hati-hati akan masuk ke jurang kemuslihatan dan semakin
jauh dari syari'at yang diperintahkan Allah SWT. <o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13.5pt;"> Kurangnya
pemahaman umat islam mengenai ajaran islam membuat umat islam tidak memiliki
solusi kehidupan sehingga pemecahan masalah tidak berdasarkan Al qur'an dan
hadis. Dengan begitu, para pembenci umat islam akan lebih mudah mempengaruhi
pemikiran umat-umat islam. Terdapat beberapa cara mereka mempengaruhi umat
lewat 3 F atau 5 S.<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13.5pt;"> Yang
dimaksud 3 F tersebut adalah<span class="apple-converted-space"> </span><i>Fun,
Fashion, and Food<span class="apple-converted-space"> </span></i>sedangkan 5
S adalah<span class="apple-converted-space"> </span><i>Sex, Smoking, Song,
Sport, and Shopping,<span class="apple-converted-space"> </span></i>termasuk
trend-trend hijabers yang dilipet-lipet sehingga hijab tidak lagi menutupi dada
bahkan kesulitan dalam melaksanakan wudhu. Trend perkembangan zaman telah
banyak yang melupakan sya'riat-sya'riat islam termasuk kesederhanaan hidup yang
diajarkan Baginda Rasulullah saw. Selain itu, salah satu bukti suksesnya
serangan G.F. yaitu pada abad ke-17 saat umat islam meninggalkan jihad pada
penyerangan Vienna dan pada kaum<span class="apple-converted-space"> </span><i>mamalik<span class="apple-converted-space"> </span></i> (budak diatas kekuasaan
militer) yang tidak lagi menggunakan bahasa arab tetapi memakai bahasa Turki.
G.F. semakin merajalela saat banyak umat islam yang menuntut ilmu pada
orang-orang Eropa dan Amerika yang notobene membenci Islam sehingga bangsa
tersebut telah mampu merubah paradigma, pemikiran serta persepsi umat islam
yang sesungguhnya menjadi semakin jauh dari sya'riat yang telah ditentukan.
Cara politik juga ditempuh bangsa tersebut dalam melakukan G.F. Banyak bangsa
tersebut yang berusaha untuk masuk kedalam partai politik/sistem parlemen dan
mempengaruhi pemikiran umat islam sehingga pemikiran umat lebih cenderung pada
budaya barat. Contoh ril lainnya nya adalah kain kebaya yang awalnya panjang
jadi pendek, tradisi memakai jas dll.<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13.5pt;">
Untuk itu, hati-hatilah saudaraku...<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13.5pt;">.Kita semua telah memasuki dunia akhir
zaman...pertebal lah iman agar selalu dibawah lindungan-Nya. Sesungguhnya
perang opini itu lebih kejam dibandingkan perang fisik. Perang opini bersifat
samar-samar, perlahan tapi pasti dan pengaruhnya berkelanjutan dibanding perang
fisik yang terlihat sangat jelas, membuat letih, proses cepat dan pengaruh yang
datangnya pun ikut cepat.<o:p></o:p></span></div>
Chairunnisahttp://www.blogger.com/profile/11164618664341652934noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4689738438159096835.post-80000576962782389192014-01-11T18:47:00.011-08:002014-01-11T18:47:54.399-08:00What is a "Ghozwul Fikri ???<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13.5pt;">Asalamu'alaikum. wr. wb. akhi dan ukhti
fillah . . .<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13.5pt;">Pernakah mendengar kata "Ghozwul
Fikri"?? What is a Ghozwul Fikri yang ente ketahui ??<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13.5pt;">Mungkin bagi yang belum pernah
dengar...ana akan kasih ulasan singkat mengenai Ghozwul Fikri.<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 13.5pt;">Check
it out</span></i><span style="font-size: 13.5pt;"> . . .<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13.5pt;"> Ghozwul Fikri (G. F.)
berasal dari kata<span class="apple-converted-space"> </span><i>Al Ghozwah<span class="apple-converted-space"> </span></i>dan<span class="apple-converted-space"> </span><i>Fikriyyah<span class="apple-converted-space"> </span></i>yang artinya perang pemikiran,
pendapat or opini. G.F. biasanya dilakukan oleh yahudi dan nasrani yang
membenci umat islam yang tujuannya tidaklah lain untuk memecah umat islam.
Sayangnya, banyak umat islam yang tidak sadar kalau umat lain tidak suka umat islam
menjalankan syari'at nya sehingga mereka melakukan perang secara halus yang
jika umat islam tidak hati-hati akan masuk ke jurang kemuslihatan dan semakin
jauh dari syari'at yang diperintahkan Allah SWT. <o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13.5pt;"> Kurangnya
pemahaman umat islam mengenai ajaran islam membuat umat islam tidak memiliki
solusi kehidupan sehingga pemecahan masalah tidak berdasarkan Al qur'an dan
hadis. Dengan begitu, para pembenci umat islam akan lebih mudah mempengaruhi
pemikiran umat-umat islam. Terdapat beberapa cara mereka mempengaruhi umat
lewat 3 F atau 5 S.<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13.5pt;"> Yang
dimaksud 3 F tersebut adalah<span class="apple-converted-space"> </span><i>Fun,
Fashion, and Food<span class="apple-converted-space"> </span></i>sedangkan 5
S adalah<span class="apple-converted-space"> </span><i>Sex, Smoking, Song,
Sport, and Shopping,<span class="apple-converted-space"> </span></i>termasuk
trend-trend hijabers yang dilipet-lipet sehingga hijab tidak lagi menutupi dada
bahkan kesulitan dalam melaksanakan wudhu. Trend perkembangan zaman telah
banyak yang melupakan sya'riat-sya'riat islam termasuk kesederhanaan hidup yang
diajarkan Baginda Rasulullah saw. Selain itu, salah satu bukti suksesnya
serangan G.F. yaitu pada abad ke-17 saat umat islam meninggalkan jihad pada
penyerangan Vienna dan pada kaum<span class="apple-converted-space"> </span><i>mamalik<span class="apple-converted-space"> </span></i> (budak diatas kekuasaan
militer) yang tidak lagi menggunakan bahasa arab tetapi memakai bahasa Turki.
G.F. semakin merajalela saat banyak umat islam yang menuntut ilmu pada
orang-orang Eropa dan Amerika yang notobene membenci Islam sehingga bangsa
tersebut telah mampu merubah paradigma, pemikiran serta persepsi umat islam
yang sesungguhnya menjadi semakin jauh dari sya'riat yang telah ditentukan.
Cara politik juga ditempuh bangsa tersebut dalam melakukan G.F. Banyak bangsa
tersebut yang berusaha untuk masuk kedalam partai politik/sistem parlemen dan
mempengaruhi pemikiran umat islam sehingga pemikiran umat lebih cenderung pada
budaya barat. Contoh ril lainnya nya adalah kain kebaya yang awalnya panjang
jadi pendek, tradisi memakai jas dll.<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13.5pt;">
Untuk itu, hati-hatilah saudaraku...<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13.5pt;">.Kita semua telah memasuki dunia akhir
zaman...pertebal lah iman agar selalu dibawah lindungan-Nya. Sesungguhnya
perang opini itu lebih kejam dibandingkan perang fisik. Perang opini bersifat
samar-samar, perlahan tapi pasti dan pengaruhnya berkelanjutan dibanding perang
fisik yang terlihat sangat jelas, membuat letih, proses cepat dan pengaruh yang
datangnya pun ikut cepat.<o:p></o:p></span></div>
Chairunnisahttp://www.blogger.com/profile/11164618664341652934noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4689738438159096835.post-48026009851032580362014-01-11T18:47:00.009-08:002014-01-11T18:47:48.699-08:00What is a "Ghozwul Fikri ???<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13.5pt;">Asalamu'alaikum. wr. wb. akhi dan ukhti
fillah . . .<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13.5pt;">Pernakah mendengar kata "Ghozwul
Fikri"?? What is a Ghozwul Fikri yang ente ketahui ??<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13.5pt;">Mungkin bagi yang belum pernah
dengar...ana akan kasih ulasan singkat mengenai Ghozwul Fikri.<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 13.5pt;">Check
it out</span></i><span style="font-size: 13.5pt;"> . . .<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13.5pt;"> Ghozwul Fikri (G. F.)
berasal dari kata<span class="apple-converted-space"> </span><i>Al Ghozwah<span class="apple-converted-space"> </span></i>dan<span class="apple-converted-space"> </span><i>Fikriyyah<span class="apple-converted-space"> </span></i>yang artinya perang pemikiran,
pendapat or opini. G.F. biasanya dilakukan oleh yahudi dan nasrani yang
membenci umat islam yang tujuannya tidaklah lain untuk memecah umat islam.
Sayangnya, banyak umat islam yang tidak sadar kalau umat lain tidak suka umat islam
menjalankan syari'at nya sehingga mereka melakukan perang secara halus yang
jika umat islam tidak hati-hati akan masuk ke jurang kemuslihatan dan semakin
jauh dari syari'at yang diperintahkan Allah SWT. <o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13.5pt;"> Kurangnya
pemahaman umat islam mengenai ajaran islam membuat umat islam tidak memiliki
solusi kehidupan sehingga pemecahan masalah tidak berdasarkan Al qur'an dan
hadis. Dengan begitu, para pembenci umat islam akan lebih mudah mempengaruhi
pemikiran umat-umat islam. Terdapat beberapa cara mereka mempengaruhi umat
lewat 3 F atau 5 S.<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13.5pt;"> Yang
dimaksud 3 F tersebut adalah<span class="apple-converted-space"> </span><i>Fun,
Fashion, and Food<span class="apple-converted-space"> </span></i>sedangkan 5
S adalah<span class="apple-converted-space"> </span><i>Sex, Smoking, Song,
Sport, and Shopping,<span class="apple-converted-space"> </span></i>termasuk
trend-trend hijabers yang dilipet-lipet sehingga hijab tidak lagi menutupi dada
bahkan kesulitan dalam melaksanakan wudhu. Trend perkembangan zaman telah
banyak yang melupakan sya'riat-sya'riat islam termasuk kesederhanaan hidup yang
diajarkan Baginda Rasulullah saw. Selain itu, salah satu bukti suksesnya
serangan G.F. yaitu pada abad ke-17 saat umat islam meninggalkan jihad pada
penyerangan Vienna dan pada kaum<span class="apple-converted-space"> </span><i>mamalik<span class="apple-converted-space"> </span></i> (budak diatas kekuasaan
militer) yang tidak lagi menggunakan bahasa arab tetapi memakai bahasa Turki.
G.F. semakin merajalela saat banyak umat islam yang menuntut ilmu pada
orang-orang Eropa dan Amerika yang notobene membenci Islam sehingga bangsa
tersebut telah mampu merubah paradigma, pemikiran serta persepsi umat islam
yang sesungguhnya menjadi semakin jauh dari sya'riat yang telah ditentukan.
Cara politik juga ditempuh bangsa tersebut dalam melakukan G.F. Banyak bangsa
tersebut yang berusaha untuk masuk kedalam partai politik/sistem parlemen dan
mempengaruhi pemikiran umat islam sehingga pemikiran umat lebih cenderung pada
budaya barat. Contoh ril lainnya nya adalah kain kebaya yang awalnya panjang
jadi pendek, tradisi memakai jas dll.<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13.5pt;">
Untuk itu, hati-hatilah saudaraku...<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13.5pt;">.Kita semua telah memasuki dunia akhir
zaman...pertebal lah iman agar selalu dibawah lindungan-Nya. Sesungguhnya
perang opini itu lebih kejam dibandingkan perang fisik. Perang opini bersifat
samar-samar, perlahan tapi pasti dan pengaruhnya berkelanjutan dibanding perang
fisik yang terlihat sangat jelas, membuat letih, proses cepat dan pengaruh yang
datangnya pun ikut cepat.<o:p></o:p></span></div>
Chairunnisahttp://www.blogger.com/profile/11164618664341652934noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4689738438159096835.post-837541904226661712014-01-11T18:40:00.005-08:002014-01-11T18:40:34.584-08:00What is a "Ghozwul Fikri" ???<div style="text-align: justify;">
Assalamu'alaikum. wr. wb. akhi dan ukhti fillah . . .</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pernakah mendengar kata "Ghozwul Fikri"?? What is a Ghozwul Fikri yang ente ketahui ??</div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkin bagi yang belum pernah dengar...ana akan kasih ulasan singkat mengenai Ghozwul Fikri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Check it out . . .</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ghozwul Fikri (G. F.) berasal dari kata <i>Al Ghozwah </i>dan <i>Fikriyyah </i>yang artinya perang pemikiran, pendapat or opini. G.F. biasanya dilakukan oleh yahudi dan nasrani yang membenci umat islam yang tujuannya tidaklah lain untuk memecah umat islam. Sayangnya, banyak umat islam yang tidak sadar kalau umat lain tidak suka umat islam menjalankan syari'at nya sehingga mereka melakukan perang secara halus yang jika umat islam tidak hati-hati akan masuk ke jurang kemuslihatan dan semakin jauh dari syari'at yang diperintahkan Allah SWT. </div>
<div style="text-align: justify;">
Kurangnya pemahaman umat islam mengenai ajaran islam membuat umat islam tidak memiliki solusi kehidupan sehingga pemecahan masalah tidak berdasarkan Al qur'an dan hadis. Dengan begitu, para pembenci umat islam akan lebih mudah mempengaruhi pemikiran umat-umat islam. Terdapat beberapa cara mereka mempengaruhi umat lewat 3 F atau 5 S.</div>
<div style="text-align: justify;">
Yang dimaksud 3 F tersebut adalah <i>Fun, Fashion, and Food </i>sedangkan 5 S adalah <i>Sex, Smoking, Song, Sport, and Shopping, </i>termasuk trend-trend hijabers dll. trend perkembangan zaman telah banyak yang melupakan sya'riat-sya'riat islam termasuk kesederhanaan hidup yang diajarkan Baginda Rasulullah saw. Selain itu, salah satu bukti suksesnya serangan G.F. yaitu pada abad ke-17 saat umat islam meninggalkan jihad pada penyerangan Vienna dan pada kaum <i>mamalik </i> (budak diatas kekuasaan militer) yang tidak lagi menggunakan bahasa arab tetapi memakai bahasa Turki. G.F. semakin merajalela saat banyak umat islam yang menuntut ilmu pada orang-orang Eropa dan Amerika yang notobene membenci Islam sehingga bangsa tersebut telah mampu merubah paradigma, pemikiran serta persepsi umat islam yang sesungguhnya menjadi semakin jauh dari sya'riat yang telah ditentukan. Cara politik juga ditempuh bangsa tersebut dalam melakukan G.F. Banyak bangsa tersebut yang berusaha untuk masuk kedalam partai politik/sistem parlemen dan mempengaruhi pemikiran umat islam sehingga pemikiran umat lebih cenderung pada budaya barat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk itu, hati-hatilah saudaraku...</div>
<div style="text-align: justify;">
.Kita semua telah memasuki dunia akhir zaman...pertebal lah iman agar selalu dibawah lindungan-Nya. Sesungguhnya perang opini itu lebih kejam dibandingkan perang fisik. Perang opini bersifat samar-samar, perlahan tapi pasti dan pengaruhnya berkelanjutan dibanding perang fisik yang terlihat sangat jelas, membuat letih, proses cepat dan pengaruh yang datangnya pun ikut cepat</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<br />
<br />Chairunnisahttp://www.blogger.com/profile/11164618664341652934noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4689738438159096835.post-67106643148594677472012-03-06T17:05:00.000-08:002012-03-06T17:05:06.613-08:00Program Surveilans Puskesmas<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CCAECAE%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CCAECAE%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CCAECAE%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:Wingdings;
panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-charset:2;
mso-generic-font-family:auto;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;}
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;}
@font-face
{font-family:"Comic Sans MS";
panose-1:3 15 7 2 3 3 2 2 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:script;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin-top:0in;
margin-right:0in;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
.MsoPapDefault
{mso-style-type:export-only;
margin-bottom:10.0pt;
line-height:115%;}
@page Section1
{size:8.5in 11.0in;
margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in;
mso-header-margin:.5in;
mso-footer-margin:.5in;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:236132648;
mso-list-template-ids:1947214244;}
@list l0:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
font-family:Symbol;}
@list l1
{mso-list-id:333265135;
mso-list-template-ids:-239932072;}
@list l1:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
font-family:Symbol;}
@list l2
{mso-list-id:657342399;
mso-list-template-ids:-1515976088;}
@list l2:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
font-family:Symbol;}
@list l3
{mso-list-id:1288514180;
mso-list-template-ids:1884060468;}
@list l3:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
font-family:Symbol;}
@list l4
{mso-list-id:1347100212;
mso-list-template-ids:-1027704634;}
@list l4:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
font-family:Symbol;}
@list l5
{mso-list-id:1427919600;
mso-list-template-ids:363252606;}
@list l5:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
font-family:Symbol;}
@list l6
{mso-list-id:1923298352;
mso-list-template-ids:-1424325742;}
@list l6:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
font-family:Symbol;}
@list l7
{mso-list-id:2004506473;
mso-list-template-ids:1311000450;}
@list l7:level2
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:o;
mso-level-tab-stop:1.0in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
font-family:"Courier New";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
ol
{margin-bottom:0in;}
ul
{margin-bottom:0in;}
-->
</style><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style> <![endif]--> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Pengertian </span></b><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Istilah Surveillance sebenarnya berasal dari bahasa perancis yang berarti mengamati tentang sesuatu, Istilah ini awalnya dipakai dalam bidang penyelidikan/intelligent untuk memata-matai orang yang dicurugai, yang dapat membahayakan. Menurut The Centers for Disease Control (CDC) Surveilans kesehatan masyarakat adalah <i>“The on-going systematic Collection, analysis and interpretation of Health data essential to the planning, implementation, and evaluation of public health practice, closely integrated with the timely dissemination of these data to those who need to know. The final link of the surveillance chain is the application of these data to prevention and control.</i> <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Surveilans merupakan salah satu kegiatan di bidang kesehatan yang memberikan informasi awal mengenai kejadian suatu penyakit. Surveilan bisa diibaratkan ujung tombak, mata-mata ataupun spion untuk mengamati suatu fenomena. Dimana fenomena ini merupakan titian garis merah yang akan membuka suatu misteri kejadian untuk menentukan tindak lanjut yang akan diambil untuk memecahkan suatu permasalahan. Berikut ini merupakan beberapa pengertian dari suveilans :<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Menurut WHO dalam www.surveilan.org, surveilans adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis, dan interpretasi data secara sistematik dan terus menerus serta penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan. Oleh karena itu perlu di kembangkan suatu definisi surveilans epidemiologi yang lebih mengedepankan analisis atau kajian epidemiologi serta pemanfaatan informasi epidemiologi, tanpa melupakan pentingnya kegiatan pengumpulan dan pengolahan data.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Sedangkan menurut Last (2001), surveilan epemiologi adalah : Pengumpulan, pengolahan, analisis data kesehatan secara sistematis dan terus menerus, serta diseminasi informasi tepat waktu kepada pihak-pihak yang perlu mengetahui sehingga dapat diambil tindakan yang tepat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Dalam sistem ini yang dimaksud dengan surveilans epidemiologi adalah kegiatan analisis secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah-masalah kesehatan tersebut, agar dapat melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan. (www.surveilan.org)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Sistem surveilans epidemiologi merupakan tatanan prosedur penyelenggaraan surveilans epidemiologi yang terintegrasi antara unit-unit penyelenggara surveilans dengan laboratorium, sumber-sumber data, pusat penelitian, pusat kajian dan penyelenggara program kesehatan, meliputi tata hubungan surveilans epidemiologi antar wilayah kabupaten/kota, Propinsi dan Pusat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Masalah kesehatan dapat disebabkan oleh berbagai sebab, oleh karena itu secara operasional masalah-masalah kesehatan tidak dapat diselesaikan oleh sektor kesehatan sendiri, diperlukan tatalaksana terintegrasi dan komprehensif dengan kerjasama yang harmonis antar sektor dan antar program, sehingga perlu dikembangkan subsistem surveilans epidemiologi kesehatan yang terdiri dari Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular, Surveilans Epidemiologi Penyakit Tidak Menular, Surveilans Epidemiologi Masalah Kesehatan, dan Surveilans Epidemiologi Kesehatan Matra<b>. </b><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular</span></b><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap penyakit menular dan faktor resiko untuk mendukung upaya pemberantasan penyakit menular.<b> </b>Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan <a href="http://www.hukor.depkes.go.id/up_prod_kepmenkes/KMK%20No.%201479%20ttg%20Pedoman%20Peneyelenggaraan%20Sistem%20Surveilans%20Epidemiologi%20Penyakit%20Menular%20Dan%20Penyakit%20Tidak%20Menular%20Terpadu.pdf"><b><span style="color: blue;">(Kepmenkes) No. 1479 Tahun 2003</span></b></a> tentang Pedoman Penyelenggaraan Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular Terpadu, Jenis penyakit yang termasuk didalam Surveilans Terpadu Penyakit di Puskesmas meliputi kolera, diare, diare berdarah, tifus perut klinis, <a href="http://kebumen3.blogspot.com/2011/02/yang-perlu-diketahui-tentang-penyakit.html"><span style="color: blue;">TBC paru BTA (+)</span></a>, <a href="http://kebumen3.blogspot.com/2011/02/yang-perlu-diketahui-tentang-penyakit.html"><span style="color: blue;">tersangka TBC paru</span></a>, kusta PB, kusta MB,campak, difteri, batuk rejan, tetanus, <a href="http://depkes.go.id/downloads/Keputusan_MENKES_2007-2010/Tahun_2007/KMK_No._483_ttg_Pedoman_Surveilans_Acute_Flaccid_Paralysis_%28AFP%29.pdf"><span style="color: blue;">AFP</span></a>, hepatitis klinis, <a href="http://www.blogger.com/goog_29883241"><span style="color: blue;">malaria klinis, malaria vivax, malaria falsifarum, malaria mix</span></a><a href="http://depkes.go.id/downloads/Keputusan_MENKES_2007-2010/Tahun_2007/KMK_No._275_ttg_Pedoman_Surveilans_Malaria.pdf"><span style="color: blue;">,</span></a> demam berdarah dengue, demam dengue, pneumonia, sifilis, gonorrhoe, frambusia, <a href="http://depkes.go.id/downloads/Keputusan_MENKES_2007-2010/Tahun_2007/KMK_No._893_ttg_Pedoman_Penanggulangan_Kejadian_Ikutan_Pasca_Pengobatan_Filariasis.pdf"><span style="color: blue;">filariasis</span></a>, dan <a href="http://kebumen3.blogspot.com/2011/02/panduan-praktis-bagi-masyarakat-dalam.html"><span style="color: blue;">influenza</span></a>.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;"><br />
<b>Surveilans Epidemiologi Penyakit Tidak Menular</b>.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap penyakit tidak menular dan faktor resiko untuk mendukung upaya pemberantasan penyakit tidak menular. Surveilans epidemiologi penyakit tidak menular antara lain :<o:p></o:p></span></div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Hipertensi, stroke dan penyakit jantung koroner<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Diabetes Melitus<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Neoplasma<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;"><a href="http://depkes.go.id/downloads/Kepmenkes/pengendalian_ppok.pdf"><span style="color: blue;">Penyakit paru obstruksi kronis</span></a><o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;"><a href="http://kebumen3.blogspot.com/2011/03/integrasi-program-kesehatan-jiwa-dengan_20.html"><span style="color: blue;">Gangguan mental</span></a><o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Masalah kesehatan akibat kecelakaan<o:p></o:p></span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;"><br />
<b>Surveilans Epidemiologi Kesehatan Lingkungan dan Perilaku. </b> <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap penyakit dan faktor resiko untuk mendukung program penyehatan lingkungan. Surveilans epidemiologi kesehatan lingkungan dan perilaku, meliputi:<o:p></o:p></span></div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Sarana air bersih<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Tempat-tempat umum (TTU)<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Pemukiman dan lingkungan perumahan<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Limbah industri, rumah sakit<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Vektor penyakit<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;"><a href="http://kebumen3.blogspot.com/2011/02/upaya-kesehatan-kerja.html"><span style="color: blue;">Kesehatan dan keselamatan kerja</span></a><o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Rumah Sakit dan sarana pelayanan kesehatan lain, termasuk infeksi nasokomial<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Perilaku merokok<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Pola makan diet<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Aktivitas fisik<o:p></o:p></span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Surveilans Epidemiologi Masalah Kesehatan. </span></b><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;"> <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap masalah kesehatan dan faktor resiko untuk mendukung program-program kesehatan tertentu. Surveilan epidemiologi masalah kesehatan, meliputi:<o:p></o:p></span></div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;"><a href="http://gizi.net/downloads/sistem-kewaspadaan-pangan-dan-gizi/"><span style="color: blue;">SKPG (sistem kewaspadaan pangan dan gizi)</span></a><o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;"><a href="http://kebumen3.blogspot.com/2011/02/program-penanggulangan-gizi-buruk.html"><span style="color: blue;">Kekurangan Gizi mikro (kekurangan yodium, anemia gizi besi, kekurangan vitamin A)</span></a><o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;"><a href="http://kebumen3.blogspot.com/2011/02/program-penanggulangan-gizi-buruk.html"><span style="color: blue;">Kekurangan Gizi makro (Gizi kurang, Gizi buruk)</span></a><o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;"><a href="http://kebumen3.blogspot.com/2011/02/program-penanggulangan-gizi-buruk.html"><span style="color: blue;">Gizi lebih</span></a><o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Kesehatan ibu dan anak (termasuk <a href="http://kebumen3.blogspot.com/2011/03/asuhan-persalinan-normal-apn.html"><span style="color: blue;">kesehatan reproduksi</span></a>)<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;"><a href="http://kebumen3.blogspot.com/2011/03/posyandu-lansia.html"><span style="color: blue;">Usia lanjut</span></a><o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Penyalahgunaan napza<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Penggunaan sediaan farmasi, obat, obat tradisional, bahan kosmetik dan alat kesehatan<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Kualitas makanan dan bahan makanan tambahan<o:p></o:p></span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;"><br />
<b>Surveilans Epidemiologi Kesehatan Matra. </b> <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap masalah kesehatan dan faktor resiko untuk upaya mendukung program kesehatan matra. Survelans epidemiologi masalah matra, meliputi:<o:p></o:p></span></div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;"><a href="http://kebumen3.blogspot.com/2011/03/aspek-yang-perlu-mendapat-perhatian.html"><span style="color: blue;">Kesehatan haji</span></a><o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;"><a href="http://depkes.go.id/downloads/Keputusan_MENKES_2007-2010/Tahun_2007/KMK_No._431_ttg_Pengendalian_Resiko_Kesehatan_Lingkungan_Di_Pelabuhan-Bandara-Pos_Lintas_Batas.pdf"><span style="color: blue;">Kesehatan pelabuhan dan lintas batas perbatasan</span></a><o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;"><a href="http://depkes.go.id/downloads/Keputusan_MENKES_2007-2010/Tahun_2007/KMK_No._145_ttg_Pedoman_Penanggulangan_Bencana_Bidang_Kesehatan.pdf"><span style="color: blue;">Bencanan dan masalah sosial</span></a><o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;"><a href="http://depkes.go.id/downloads/Keputusan_MENKES_2007-2010/Tahun_2007/KMK_No._431_ttg_Pengendalian_Resiko_Kesehatan_Lingkungan_Di_Pelabuhan-Bandara-Pos_Lintas_Batas.pdf"><span style="color: blue;">Kesehatan matra laut dan udara</span></a><o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">KLB penyakit dan keracunan<o:p></o:p></span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;"><br />
<b>Manfaat Surveilans Puskesmas</b><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Adapun manfaat Surveilans Epidemiologi adalah:<o:p></o:p></span></div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Deteksi Perubahan akut dari penyakit yang terjadi dan distribusinya<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Identifikasi dan perhitungan trend dan pola penyakit<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Identifikasi kelompok risiko tinggi menurut waktu, orang dan tempat<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Identifikasi factor risiko dan penyebab lainnya<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Deteksi perubahan pelayanan kesehatan yang terjadi<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Dapat memonitoring kecenderungan penyakit endemis<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Mempelajari riwayat alamiah penyakit dan epidemiologinya<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Memberikan informasi dan data dasar untuk proyeksi kebutuhan pelayanan kesehatan dimasa datang<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Membantu menetapkan masalah kesehatan prioritas dan prioritas sasaran program pada tahap perencanaan<o:p></o:p></span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;"><br />
<b>Kegiatan Pokok Surveilans Puskesmas</b><o:p></o:p></span></div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Pengumpulan data<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Tabulasi dan analisis data<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Penyebarluasan hasil dan informasi<o:p></o:p></span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;"><br />
<b>Sumber data Surveilans Puskesmas</b><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;"><span>1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Laporan (catatan/registrasi) <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Courier New"; font-size: 10pt;"><span>o<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Kematian<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Courier New"; font-size: 10pt;"><span>o<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Kesakitan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Courier New"; font-size: 10pt;"><span>o<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Laboratorium<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Courier New"; font-size: 10pt;"><span>o<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Kejadian Luar Biasa/Wabah<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Courier New"; font-size: 10pt;"><span>o<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Kasus individu<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Courier New"; font-size: 10pt;"><span>o<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Laporan penelitian (eksperimen atau observasi) <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;"><span>2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Survei khusus terhadap penyakit tertentu atau <i>screening</i><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;"><span>3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Laporan vector binatang <i>(reservoir)</i><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;"><span>4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Data lingkungan (sanitasi, geografi termasuk curah hujan, ketinggian, dll)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;"><span>5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Data penduduk (termasuk social budaya, komposisi umur, dll)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;"><br />
<b>Peran dan Mekanisme Kerja Surveilans Terpadu Penyakit (STP) di Puskesmas </b><o:p></o:p></span></div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Pengumpulan dan Pengolahan Data</span></b><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">. Unit surveilans Puskesmas mengumpulkan dan mengolah data STP Puskesmas harian bersumber dari register rawat jalan & register rawat inap di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu, tidak termasuk data dari unit pelayanan bukan puskesmas dan kader kesehatan. Pengumpulan dan pengolahan data tersebut dimanfaatkan untuk bahan analisis dan rekomendasi tindak lanjut serta distribusi data.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Analisis serta Rekomendasi Tindak Lanjut. </span></b><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Unit surveilans Puskesmas melaksanakan analisis bulanan terhadap penyakit potensial KLB di daerahnya dalam bentuk tabel menurut desa/kelurahan dan grafik kecenderungan penyakit mingguan, kemudian menginformasikan hasilnya kepada Kepala Puskesmas, sebagai pelaksanaan pemantauan wilayah setempat (PWS) atau sistem kewaspadaan dini penyakit potensial KLB di Puskesmas. Apabila ditemukan adanya kecenderungan peningkatan jumlah penderita penyakit potensial KLB tertentu, maka Puskesmas melakukan penyelidikan epidemiologi dan menginformasikan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Unit surveilans Puskesmas melaksanakan analisis tahunan perkembangan penyakit dan menghubungkannya dengan faktor risiko, perubahan lingkungan, serta perencanaan dan keberhasilan program. Puskesmas memanfaatkan hasilnya sebagai bahan profil tahunan, bahan perencanaan Puskesmas, informasi program dan sektor terkait serta Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. <o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Umpan Balik</span></b><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">. Unit surveilans Puskesmas mengirim umpan balik bulanan absensi laporan dan permintaan perbaikan data ke Puskesmas Pembantu di daerah kerjanya<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Laporan</span></b><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">. Setiap minggu, Puskesmas mengirim data PWS penyakit potensial KLB ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sebagaimana formulir PWS KLB. Setiap bulan, Puskesmas mengirim data STP Puskesmas ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan jenis penyakit dan variabelnya sebagaimana formulir STP.PUS. Pada data PWS penyakit potensial KLB dan data STP Puskesmas ini tidak termasuk data unit pelayanan kesehatan bukan puskesmas dan data kader kesehatan. Setiap minggu, Unit Pelayanan bukan Puskesmas mengirim data PWS penyakit potensial KLB ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. <o:p></o:p></span></li>
</ul><div class="MsoNormal"><br />
</div>Chairunnisahttp://www.blogger.com/profile/11164618664341652934noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4689738438159096835.post-78408052300660947662012-02-25T19:09:00.000-08:002012-02-25T19:09:03.893-08:00Presentasi Pertama Ekonomi KesehatanIlmu Ekonomi adalah suatu studi mengenai individu dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber daya yang terbatas tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang & jasa dan mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi, sekarang dan di masa yang akan datang kepada individu dan golongan masyarakat.<br />
Salah satu manfaat dari ilmu ekonomi, yaitu kita dapat mengatur kehidupan pribadi kita seperti bagaimana mengalokasikan uang,waktu, dan tempat yang terbatas sehingga kita dapat mencapai apa yang diinginkan serta mampu menyelesaikan permasalahan yang terjadi di masyarakat, negara, maupun internasional dengan menguraikan, menggambarkan berbagai perilaku ekonomi.<br />
Ilmu ekonomi perlu diaplikasikan dalam sektor kesehatan karena pengertian kesehatan saat ini jauh lebih luas & dinamis dibandingkan dengan batasan sebelumnya. Aspek kesehatan saat ini mencakup 4 aspek, yaitu: kesehatan seseorang tidak hanya diukur dari aspek fisik, mental & sosial saja, tetapi juga produktivitasnya dalam bidang ekonomi. Maksudnya, seseorang yang tidak mampu produktif, pengangguran dan tidak mampu menghasilkan pekerjaan termasuk adalah orang yang tidak sehat. Keempat dimensi tersebut saling mempengaruhi dalam mempertahankan serta meningkatkan derajat kesehatan seseorang.<br />
-Contoh kegiatan ekonomi kesehatan:<br />
1. Manajemen Rumah Sakit<br />
2. Pemberantasan Sarang Nyamuk di Lingkungan Masyarakat<br />
3. Pemilihan obat dengan atau tanpa menggunakan uang<br />
4. Asuransi kesehatan pemerintah<br />
5. Bekerja<br />
- Masalah yang terkait dengan ekonomi kesehatan:<br />
1. Peningkatan Jumlah Pengangguran<br />
2. Pelayanan Kesehatan yang Tidak Merata<br />
3. Kurangnya Pemahaman Ilmu Ekonomi Pada Ahli-ahli kesehatan<br />
4. Gizi Buruk<br />
5. Pemukiman Kumuh<br />
6. Kurangnya Lapangan PekerjaanChairunnisahttp://www.blogger.com/profile/11164618664341652934noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4689738438159096835.post-50260623973955790132012-02-25T18:49:00.000-08:002012-02-25T18:49:44.765-08:00Presentasi Pertama Surveilance Epidemiologi<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CCAECAE%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CCAECAE%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CCAECAE%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:Wingdings;
panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-charset:2;
mso-generic-font-family:auto;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;}
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;}
@font-face
{font-family:"Comic Sans MS";
panose-1:3 15 7 2 3 3 2 2 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:script;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin-top:0in;
margin-right:0in;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
p.MsoListParagraph, li.MsoListParagraph, div.MsoListParagraph
{mso-style-priority:34;
mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
margin-top:0in;
margin-right:0in;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:.5in;
mso-add-space:auto;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
p.MsoListParagraphCxSpFirst, li.MsoListParagraphCxSpFirst, div.MsoListParagraphCxSpFirst
{mso-style-priority:34;
mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-type:export-only;
margin-top:0in;
margin-right:0in;
margin-bottom:0in;
margin-left:.5in;
margin-bottom:.0001pt;
mso-add-space:auto;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
p.MsoListParagraphCxSpMiddle, li.MsoListParagraphCxSpMiddle, div.MsoListParagraphCxSpMiddle
{mso-style-priority:34;
mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-type:export-only;
margin-top:0in;
margin-right:0in;
margin-bottom:0in;
margin-left:.5in;
margin-bottom:.0001pt;
mso-add-space:auto;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
p.MsoListParagraphCxSpLast, li.MsoListParagraphCxSpLast, div.MsoListParagraphCxSpLast
{mso-style-priority:34;
mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-type:export-only;
margin-top:0in;
margin-right:0in;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:.5in;
mso-add-space:auto;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
.MsoPapDefault
{mso-style-type:export-only;
margin-bottom:10.0pt;
line-height:115%;}
@page Section1
{size:8.5in 11.0in;
margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in;
mso-header-margin:.5in;
mso-footer-margin:.5in;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:106849888;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:1979583264 -1509804108 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;}
@list l0:level1
{mso-level-start-at:2;
mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:-;
mso-level-tab-stop:none;
mso-level-number-position:left;
margin-left:.75in;
text-indent:-.25in;
font-family:"Comic Sans MS";
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
@list l1
{mso-list-id:193007867;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:958545992 1803744080 -763981804 -957313130 -465416872 -1050660390 79964372 -1017359048 -945750954 285009862;}
@list l1:level2
{mso-level-number-format:alpha-lower;
mso-level-tab-stop:1.0in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
@list l2
{mso-list-id:924529977;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-170250532 67698709 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l2:level1
{mso-level-number-format:alpha-upper;
mso-level-tab-stop:none;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
@list l3
{mso-list-id:943224058;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-530162224 1940814470 -607634066 428776364 -1515669206 167536564 -241779214 -1674392962 -564472574 1513115958;}
@list l3:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;
font-family:Wingdings;}
@list l4
{mso-list-id:994996321;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:226030880 1333185626 891477272 1916592634 -1214714206 2009635776 -1441365122 -165775526 1469493534 2126819680;}
@list l4:level1
{mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
@list l5
{mso-list-id:1450202789;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-1791874542 -2084284728 -858097858 -339985476 -226359968 -1926092406 329798088 -1058384400 1051597468 763670212;}
@list l5:level1
{mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
@list l6
{mso-list-id:1935552429;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:1600007340 506500516 1605549460 1734119940 346988698 -1426553464 1030780952 -1268512640 -1865272384 -785107680;}
@list l6:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;
font-family:Wingdings;}
@list l6:level2
{mso-level-number-format:alpha-lower;
mso-level-tab-stop:1.0in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
ol
{margin-bottom:0in;}
ul
{margin-bottom:0in;}
-->
</style><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style> <![endif]--> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"> <b>SURVEILANCE EPIDEMIOLOGI</b></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Suveilance Epidemiologi adalah </span><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">kegiatan analisis</span><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit atau masalah</span><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya</span><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">peningkatan dan penularan penyakit atau masalah-masalah kesehatan</span><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">tersebut, agar dapat melakukan tindakan penanggulangan secara efektif</span><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">dan efisien melalui proses pengumpulan data, pengolahan dan</span><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara program</span><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">kesehata</span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">n (Kepmenkes No 1116/MENKES/ SK/VIII/2003). <o:p></o:p></span></div><br />
<div> </div><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Pada tahun 1348, </span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span> </span></span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Adanya Epidemi Pes di Eropa (<i>black</i> <i>death</i>) dan saat itu deteksi penyakit (pengertian surveilans primitif), yaitu </span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span> </span></span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Belum ada sist pelayanan kesehatan, belum ada sist klasifikasi penyakit, belum ada pengukuran statistic. Tahun 1680, Di London, John Graunt menerbitkan <i>Bills Of Mortality <span> </span></i>yang berisi hukum dasar kelahiran dan kematian. Tujuannya adalah untuk mengembangkan prinsip<span> </span>surveilans kesehatan (penghitungan penyebab kematian spesifik, rata2 kematian, konsep pola penyakit). </span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span> </span></span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Tahun 1850, </span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span> </span></span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Lemuel Shattuck dan Willian Farr mempublikasikan laporan tentang<span> </span>kematian umum, kelahiran dan kematian ibu& bayi,<span> </span>dan penyakit menular, penyebab kematian, klasifikasi kesehatan berdasar usia, jenis kelamin dan pekerjaan. Di AS, </span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span> </span></span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Fokus pada Penyakit menular didasari<span> </span>wabah cacar, kolera dan demam kuning di Rhode island tahun 1741, poliomyelitis tahun 1916, pandemic influenza<span> </span>tahun 1918-1919. <i>National office of Vital Statistic </i>(1952) lalu membuat<i> Morbidity and Mortality Report </i>(MMWR) . Sejak 1961 Surveilance menjadi tanggungjawab CDC.</span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"> </span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div><br />
<div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><br />
<div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Tujuan:<o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span>A.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Umum<o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Sebagai informasi epidemiologi tertentu dan mendistribusikan informasi tersebut kepada pihak terkait untuk ditindaklanjuti.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span>B.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Khusus<o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span>-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Epidemic (Outbreak) detection and predicting Monitoring trends in endemic disease</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"> </span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span>-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Evaluating an intervention</span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span>-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Monitor progress towards a control objective</span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span>-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Monitor programme performance</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"> </span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span>-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Epidemic (Outbreak) prediction</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"> </span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span>-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Estimate future disease impact</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"> </span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Tahapan pelaksanaan surveilans:<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 16pt; line-height: 115%;"><span>1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 16pt; line-height: 115%;">Pengumpulan Data<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Pengumpulan data merupakan tahap awal dan tahap yang krusial. Pengumpulan Data bisa dengan surveillance aktif maupun surveillance pasif. Surveilance aktif, yaitu pengumpulan data dengan datang langsung ketempat kejadian yang menjadi obyek surveilance. Sedangkan surveilance pasif adalah pengumpulan data dengan menunggu data tersebut dikirim atau dikasih oleh seseorang kepada kita. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Data yg dikumpulkan harus :<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span>a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Sistematis : urutan jelas, shg waktu analisis <br />
mudah mengambil kesimpulan <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span>b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="FI" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Terus-menerus : untuk melihat tren & variasi</span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span>c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Lengkap, tepat waktu, benar serta jujur <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Metode pengumpulan data:<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: 0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span>1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Pengamatan / Observasi <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: 0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span>2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Wawancara / Interview <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: 0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span>3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Angket / Quesioner <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: 0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span>4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Dokumentasi<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 16pt; line-height: 115%;"><span>2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 16pt; line-height: 115%;">Pelaporan Data<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Pelaporan data dapat dilakukan tiap mingguan/bulanan/tahunan dan laporan harus sesuai dengan data yang ada. Pelaporan data bisa tidak hanya dilakukan secara langsung (face to face) tapi juga bisa lewat telepon, email, fax, dll.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 16pt; line-height: 115%;"><span>3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 16pt; line-height: 115%;">Analisis & Interpretasi Data<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Analisis bisa dilakukan dengan 2cara:<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: 0in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span>1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span> </span>Univariat -> menghitung proporsi atau menggunakan statistik deskriptif (mean,modus,SD)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: 4.5pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span>2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Bivariat -> membuat:<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-indent: 0in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span>a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Tabel (mghitung proporsi)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-indent: 0in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span>b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Grafik (analisis kcendrungan)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-indent: 0in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span>c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Peta(analisis mnrt tempat & waktu)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Analisis lebih baik dikerjakan dengan tim. Lalu, Interpretasikanlah data dengan cara membandingkannya dengan daerah lain.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 16pt; line-height: 115%;"><span>4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 16pt; line-height: 115%;">Evaluasi Sistem <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in;"><span lang="NO-NYN" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Bisa dilakukan saat sistem sedang berjalan maupun sudah berjalan. Evaluasi dapat mencakup: <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: 0in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span>ü<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="NO-NYN" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span> </span></span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Efektifitas sistem : apakah sistem berjalan sesuai tujuan yang diharapkan atau tidak <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: 0in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span>ü<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Jumlah penyakit yang diamati : Jumlah penyakit apa yang dominan dan resesif terhadap dampak yang di timbulkan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: 0in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span>ü<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="NO-NYN" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Waktu, dana, tenaga yang diperlukan : mengatur waktu,dana dan tenaga yang diperlukan seminimal mungkin dengan hasil yang maksimal</span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>Chairunnisahttp://www.blogger.com/profile/11164618664341652934noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4689738438159096835.post-81042314736645499002012-02-25T17:58:00.000-08:002012-02-25T17:58:03.474-08:00Presentasi Pertama Analisis Kebijakan Publik<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CCAECAE%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CCAECAE%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CCAECAE%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin-top:0in;
margin-right:0in;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:Arial;}
p
{mso-style-priority:99;
mso-margin-top-alt:auto;
margin-right:0in;
mso-margin-bottom-alt:auto;
margin-left:0in;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
font-size:10.0pt;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
mso-bidi-font-size:10.0pt;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:Arial;}
@page Section1
{size:8.5in 11.0in;
margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in;
mso-header-margin:.5in;
mso-footer-margin:.5in;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:420642117;
mso-list-template-ids:87591712;}
@list l0:level1
{mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
@list l1
{mso-list-id:1167206837;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-1969714322 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l1:level1
{mso-level-tab-stop:none;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
@list l2
{mso-list-id:2140564391;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-1094547420 -215329554 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l2:level1
{mso-level-number-format:alpha-upper;
mso-level-tab-stop:none;
mso-level-number-position:left;
margin-left:4.5pt;
text-indent:-.25in;}
ol
{margin-bottom:0in;}
ul
{margin-bottom:0in;}
-->
</style> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16pt; line-height: 150%;">KONSEP KEBIJAKAN PUBLIK</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpLast" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 4.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengantar<o:p></o:p></span></b></div><div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Di dalam kehidupan sehari-hari kita tentunya pernah merasakan peristiwa yang terjadi akibat adanya kebijakan dari pemerintah. Peristiwa itu misalnya kenaikan harga BBM yang diikuti oleh naiknya biaya transportasi. Peristiwa yang dicontohkan tersebut bukan terjadi secara alami, atau sebagai peristiwa yang terjadi karena proses perkembangan yang normal. Peristiwa-peristiwa tersebut dipengaruhi adanya kebijakan Negara, karena secara sadar atau tidak sadar, mengerti atau tidak mengerti kebijakan negaralah yang banyak mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari.</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Study tentang kebijakan sangat penting karena dengan analisis kebijakan kita dapat meminimalisir adanya kesalahan dengan adanya suatu kebijakann yang dibuat. Karena sebelum kebijakan tersebut diimplementasikan akan dianalisa terlebih dahulu mengenahi dampak yang akan ditimbulkan pasca penerapan suatu kebijakan.</div><div class="MsoNormalCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 4.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">B.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengertian analisa kebijakan<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Analisa kebijakan dipandang sebagai suatu disiplin ilmu sosial terapan yang menggunakan penalaran dan fakta untuk memperjelas,menaksir dan menunjukan pemecahan atas masalah publik yang menjadi fokus utamanya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Analisa kebijakan adalah sebuah disiplin ilmu sosial terapan yang menggunakan berbagai metode penelitian dan argument untuk menghasilkan dan memindahkan informasi yang relevan dengan kebijaksanaan sehingga dapat dimanfaatkan ditingkat politik dalam rangka memecahkan masalah-masalah kebijakan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut Dunn (1988) beberapa karakteristik masalah pokok dari masalah kebijakan,<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">adalah: </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Interdepensi (saling tergantung), yaitu kebijakan suatu bidang (energi) seringkali mempengaruhi masalah kebijakan lainnya (pelayanan kesehatan). Kondisi ini menunjukkan adanya sistem masalah. Sistem masalah ini membutuhkan pendekatan Holistik, satu masalah dengan yang lain tidak dapat di piahkan dan diukur sendirian.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Subjektif, yaitu kondisi eksternal yang menimbulkan masalah diindentifikasi, diklasifikasi dan dievaluasi secara selektif. Contoh: Populasi udara secara objektif dapat diukur (data). Data ini menimbulkan penafsiran yang beragam (a.l. gang-guan kesehatan, lingkungan, iklim, dll). Muncul situasi problematis, bukan problem itu sendiri.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Artifisial, yaitu pada saat diperlukan perubahan situasi problematis, sehingga dapat menimbulkan masalah kebijakan.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dinamis, yaitu masalah dan pemecahannya berada pada suasana perubahan yang terus menerus. Pemecahan masalah justru dapat memunculkan masalah baru, yang membutuhkan pemecahan masalah lanjutan.Tidak terduga, yaitu masalah yang muncul di luar jangkauan kebijakan dan sistem masalah kebijakan<o:p></o:p></span></li>
</ol><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ruang lingkup dan metode-metode analisa sebagian bersifat deskriptif dan informasi yang nyata mengenai sebab-sebab dan akibat-akibat kebijakan sangat penting untuk memahami masalah-masalah kebijakan. Meskipun begitu, analisa kebijakan tidak dapat berhasil diterapkan dalam batas disiplin-disiplin ilmu tradisional yang menekankan pada pembangunan dan pengujian teori-teori deskriptif.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Karena alasan-alasan diatas analisis kebijakan tidak membatasi diri pada pembangunan dan pengujian teori-teori deskriptif umum.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam analisa kebijakan,prosedur-prosedur analisa umum ini dapat disamakan dengan empat metode analisa kebijakan yaitu:<o:p></o:p></span></div><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Peliputan,</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> memungkinkan kita menghasilkan informasi mengenai sebab dan akibat kebijakan dimasa lalu.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Peramalan</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, memungkinkan kita menghasilkan informasi mengenai akibat kebijakan di masa mendatang .<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Evaluasi,</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> adalah pembuatan informasi mengenai nilai atau harga dari kebijakan di masa lalu dan di masa datang. <o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Rekomendasi</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, memungkinkan kita menghasikan informasi mengenai kemungkinan bahwa arah tindakan di masa dating akan menimbulkan akibat-akibat yang bernilai.<o:p></o:p></span></li>
</ol><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 4.3pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">C.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Analisis kebijakan publik<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.3pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Analisis kebijakan publik adalah analisis kebijakan yang berfokus pada masalah publik atau masalah-masalah yang berkaitan dengan bagaimana masyarakat mengorganisasikan dirinya dan melaksanakan semua urusannya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.8pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 4.3pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam ilmu kebijakan publik atau analisa kebijakan publik secara khusus mempelajari hubungan antara pengetahuan dengan tindakan. Dengan definisi analisa kebijakan publik sebagai ilmu yang mempelajari mengenai dan di dalam proses kebijakan. Ilmu ini berusaha merangkum ilmu-ilmu khusus seperti ekonomi, sosiologi, politik, psichologi, administrasi negara, matematika dll. Karena orientasi analisa kebijakan publik pada pada <i>problem solving</i>, maka secara tegas ilmu ini dapat disebut sebagai ilmu sosial terapan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 4.3pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Anderson dalam Lembaga Administrasi Negara (2002:2) mengartikan kebijakan public sebagai suatu respon dari system politik terhadap <i>demands/claims</i> dan <i>supports</i> yang mengalir dari lingkungannya. Dalam pengertian ini, pada sistem kebijakan terdapat tiga elemen, yaitu (1) kebijakan publik, (2) pelaku kebijakan, dan (3) lingkungan kebijakan (Dye).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 4.3pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Orientasi analisis kebijakan publik yang pragmatis bukannya tanpa kritik. Menghadapi kritik-kritik tersebut para penganjur analisa kebijakan tetap kokoh bertahan pada orientasinya. Mereka berpandangan bahwa fakta saja tidak cukup sebagai landasan analisa kebijakan,karena proses kebijakan dibuat juga tidak hanya berdasar pertimbangan fakta, tetapi juga nilai. Jika tujuan akhir analisa kebijakan adalah dihasilkannya saran-saran kebijakan yang dapat diterapkan,maka aspek nilai harus masuk kedalam analisa. Masuknya nilai kedalam analisa tidak perlu membuat analisis kebijakan bersikap subyektif, atau mengekor pada garis politik praktis tertentu. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 4.3pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tujuan analisis bukannya mengkampanyekan nilai, tetapi menyodorkan masukan dibawah kondisi apa suatu usaha dapat mencapai nilai tertentu. Dalam batas demikian seorang analis tetap mampu bertahan pada obyektivitas dan independensinya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 4.3pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Oleh karena itu, dalam pelaksanaan kebijakan publik perlu adanya pengontrolan dan evaluasi, sejauh mana kinerja mereka dalam melaksanakan tugas dan fungsinya masing-masing. Pengontrolan dimaksudkan agar kebijakan publik yang dibuat benar-benar dapat memecahkan masalah <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 4.3pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 4.3pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">D.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perkembangan analisis kebijakan publik<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 4.3pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jika ditengok sejarah perkembangan analisa kebijakan, ilmu ini berkembang sebagai bagian dari perkembangan peradaban barat, meskipun dijaman kuno analisa kebijakan yang menggunakan pendekatan mistik dan ritual juga dijumpai dinegara-negara timur, seperti Timur Tengah, India, dan Cina.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada sekitar abad 18, Untuk meramalkan akibat kebijakan melalui cara magis, yaitu dengan meramalkan apakah kebijakan yang dibuat itu menghasilkan dampak yang baik ataukah tidak. Munculnya kode Hammurabi yang meliputi prosedur-prosedur criminal, undang-undang kepemilikan, perdagangan, hubungan keluarga dan perkawinan, tarip tabib, dan apa yang kita kenal sekarang dengan pertanggung jawaban public juga merupakan asal mula kebijakan pada abad ini.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berkembang lagi pada abad pertengahan, yaitu dengan munculnya nasehat- nasehat dan bantuan teknis dalam bidang di mana penguasa dapat membuat keputusan yang efektif seperti keuangan, perang, dan hukum dari para bangsawan atau raja-raja. Kemaujuan yang besar terjadi pada abad 19, dimana kebijakan dengan cara spiritual dan magis tidak lagi berlaku dan munculnya konsep demografi dan statistic dalam menuntaskan masalah yang berhubungan dengan kependudukan dan keuangan. Pengetahuan dari konsep tersebut dapat membantu pemakarsa untuk membuat kebijakan. Pada abad 20 dan sampai saat ini, munculah banyak sarjana-sarjana professional dalam menyelesaikan masalah kebijakan dan juga praktek pembuatan kebijakan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Analisa kebijakan menyadap banyak prosedur analisa yang sudah berkembang didalam ilmu penelitian ilmu-ilmu sosial tradisional, seperti perumusan masalah, peramalan, rekomendasi, penilaian atau monitoring untuk menghasilkan berbagai informasi yang relevan dengan kebijakan,seperti masalah kebijakan, alternatif kebijakan, tindakan, hasil, dan perwujudan kebijakan. Karena itulah relevansi analisa kebijakan publik yang terasa sekali dinegara-negara paska industri.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Terdapat sedikitnya dua cara utama untuk menjelaskan evolusi sejarah analisis kebijakan dari dulu hingga saat ini. Menurut salah satu pendekatan (bimbingan teknokratis), pengetahuan kebijakan adalah sumber daya langka yang kepemilikannya dapat meningkatkan kekuatan dan pengaruh analisis kebijakan yang profesional. Pendekatan yang lain (konseling teknokratis) sebaliknya menyatakan bahwa peran utama analis kebijakan adalah untuk mengesahkan keputusan kebijakan yang dibuat oleh pemegang kekuasaan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Masing-masing pendekatan membantu di dalam beberapa hal untuk menjelaskan perubahan sejarah, tetapi keduanya cenderung untuk melebih-lebihkan kekuasaan dan pengaruh analisis kebijakan dengan alasan yang berbeda. Pendekatan bimbingan teknokratis terlalu berlebihan menilai pengaruh analisis di dalam membentuk pilihan kebijakan yang penting, sebaliknya pendekatan konseling teknokratis salah dalam menilai kepentingan simbolis dari analisis di dalam mengesahkan keputusan kebijakan yang dibuat pada dasar-dasar politik.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Apapun keputusan akhir dari kontroversi tersebut, adalah jelas bahwa lingkungan masyarakat pada saat ini dan masalahnya telah berubah secara dramatis. Usaha-usaha untuk mengembangkan prosedur yang baru dan lebih baik untuk menghasilkan informasi yang akan memberi sumbangan kepada resolusi permasalahan publik bukanlah semata-mata tugas intelektual ataupun tugas ilmiah, tetapi pada dasarnya bersifat politis. Analisis kebijakan melekat di dalam proses politik yang merefleksikan konflik nilai dari beberapa kelompok masyarakat yang memperjuangkan visi mereka sendiri tentang pengembangan sosial.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div>Chairunnisahttp://www.blogger.com/profile/11164618664341652934noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4689738438159096835.post-71917511474269065342012-02-25T17:14:00.000-08:002012-02-25T17:14:10.073-08:00Presentasi Pertama Analisis Mengenai Dampak Lingkungan<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CCAECAE%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CCAECAE%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CCAECAE%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:Wingdings;
panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-charset:2;
mso-generic-font-family:auto;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;}
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:1;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-format:other;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;}
@font-face
{font-family:"Comic Sans MS";
panose-1:3 15 7 2 3 3 2 2 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:script;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin-top:0in;
margin-right:0in;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
a:link, span.MsoHyperlink
{mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
color:blue;
text-decoration:underline;
text-underline:single;}
a:visited, span.MsoHyperlinkFollowed
{mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
color:purple;
mso-themecolor:followedhyperlink;
text-decoration:underline;
text-underline:single;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
.MsoPapDefault
{mso-style-type:export-only;
margin-bottom:10.0pt;
line-height:115%;}
@page Section1
{size:8.5in 11.0in;
margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in;
mso-header-margin:.5in;
mso-footer-margin:.5in;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:31155575;
mso-list-template-ids:-2003787050;}
@list l0:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
font-family:Symbol;}
@list l1
{mso-list-id:955213471;
mso-list-template-ids:1871642424;}
@list l1:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
font-family:Symbol;}
@list l2
{mso-list-id:1257514966;
mso-list-template-ids:-847999920;}
@list l2:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
font-family:Symbol;}
@list l3
{mso-list-id:1527016314;
mso-list-template-ids:-290034070;}
@list l3:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
font-family:Symbol;}
ol
{margin-bottom:0in;}
ul
{margin-bottom:0in;}
-->
</style><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style> <![endif]--> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal"><b><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 18pt; line-height: 115%;">Sejarah AMDAL<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) lahir dengan diundangkannya <i>National Environmental Policy Act (NEPA) </i>di Amerika Serikat pada tahun 1969, dan mulai efektif berlaku pada tanggal 01 Januari 1970; di tegaskan pada Pasal 102 (2) bahwa Semua usulan legeslasi (RUU) dan aktivitas Pemerintah Federal yang besar dan diperkirakan punya dampak penting terhadap lingkungan harus disertai laporan AMDAL “<i>Environmental Impact Assessment”</i><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Munculnya UU NEPA, 1969 Merupakan reaksi terhadap kerusakan Lingkungan oleh aktivitas manusia yang mengakibatkan adannya :<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Pencemaran pestisida dan B3 lainnya;<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Limbah industri dan transportasi;<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Rusaknya habitat tumbuhan dan hewan;<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Menurunnya estetika alam.<o:p></o:p></span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Gerakan Lingkungan </span></b><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;"><o:p></o:p></span></div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Mulai th 1960-an di negara-2 maju terutama AS, terjadi gerakan lingkungan yang kuat untuk menyelamatkan lingkungan dari kerusakan pembangunan;<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Gerakan ini bersifat anti teknologi maju dan anti pembangunan;<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Melahirkan NEPA (1970) dan Konferensi Stockholm (1972) yang menganggap AMDAL sebagai senjata untuk menghentikan pembangunan.<o:p></o:p></span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Konsep AMDAL di Indonesia dan Timor-Leste</span></b><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Konsep AMDAL baik dari Indonesia maupun Timor-Leste secara formal berasal dari US National Environmental Policy Act (NEPA) th 1969; karena sementara ini Timor-Leste masih menggunakan UU atau peraturan Pemerintah Indonesia dan UNTAET/PBB berdasarkan UU UNTAET No.1/1999 yang memberi wewenang kepada pemerintah Timor-Leste untuk menggunakannya.<o:p></o:p></span></div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Dalam UU ini AMDAL dimaksudkan sebagai alat untuk tindakan preventif terhadap kerusakan lingkungan dan gangguan kesehatan yang mungkin timbul oleh aktivitas manusia (pembangunan ekonomi dan industri);<o:p></o:p></span></li>
</ul><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Perkembagan AMDAL di Indonesia sekitar tahun 1983-an. Namun pada tahun 1986 diterbitkannya UU Pemerintah RI. No. 29 tahun 1986, AMDAL dimaksudkan sebagai bagian dari study kelayakan pembangunan suatu rencana usaha atau kegiatang dengan tujuan untuk memastikan bahwa pembangunan suatu rencana usaha/kegiatan yang akan dilaksanakan bermamfaat dan tidak mengorbankan lingkungan hidup. </span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Lambat laun karena pelaksanaan aturan tersebut terhambat akibat sifat birokratis maupun metodologis, maka sejak 23 Oktober 1993 pemerintah RI mencabut PP.29.19986 kemudian menggantinya dengan PP.51.1993. Diterbitkannya Undang-Undang No. 23. 1997, maka PP.51.1993 perlu penyesuaian, sehingga pada tanggal 7 Mei 1999, Pemerintah RI menerbitkan PP. No. 27 Tahun 1999 sebagai penyempurnaan PP. 51. 1993. Efektif berlakunya PP. No. 27 Tahun 1999 mulai 7 November 2000 dan satu hal penting yang diatur dalam PP No. 27 Tahun 1999 ini adalah pelimpahan hampir semua kewenangan penilaian AMDAL kepada daerah. Ketentuan-ketentuan di atas mengacu pada peraturan pemerintah PP. No. 27 Tahun 1999 Pasal 1 butir 1. Peraturan ini masih berlaku di seluruh wilayah Indonesia. Selain mengacu pada peraturan tersebut di atas, maka landasan peraturan pemerintah tersebut di atas mengacu pada undang-undang yaitu UU RI No. 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Sedangkan perkembangan UU/peraturan AMDAL di Timor-Leste, mulainya di terapkan sejak tahun 2000 dengan mengikuti UU UNTAET No. 1/1999 yang memberi wewenang kepada pemerintah Timor-Leste untuk menggunakan UU atau peraturan pemerintah Indonesia, namun dapat di tegaskan bahwa UU/peraturan pemerintah Indonesia yang di perbolehkan sebelum tgl 25 Oktober, 1999. Selama tidak bertentangan dengan HAM seperti sbb;<o:p></o:p></span></div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">UU RI No. 23 Tahun 1997 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">PP RI No. 51/1993 tentang AMDAL;<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">PP RI No.39/MENLH/11/1996; ttg Daftar kegiatan/jenis usaha yang wajib AMDAL).<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">UU UNTAET No. 19 / 2000 yang mengatur; mengenai tempat-tempat yang terlindung dan; Perlingdungan terhadap binatang/burung-burung yang terancam punah.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt;">Garis pedoman/guidelines dari Direktorat Lingkungan Hidup (DNMA = Direcção Nacional do Meio Ambiente.<o:p></o:p></span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 18pt;">Definisi AMDAL<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Menurut UU No. 23/1997 dan PP No. 27/1999 tentang Analisis mengenai dampak lingkungan hidup (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Yang dimaksud lingkungan hidup di sini adalah aspek </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Abiotik" title="Abiotik"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Abiotik</span></a><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">, </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biotik" title="Biotik"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Biotik</span></a><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">, dan </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kultural&action=edit&redlink=1" title="Kultural (halaman belum tersedia)"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Kultural</span></a><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Hasil analisis dalam AMDAL dan UKL-UPL merupakan pedoman guna pengambilan keputusan tentang layak / tidaknya rencana proyek tersebut dari aspek lingkungan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div>Chairunnisahttp://www.blogger.com/profile/11164618664341652934noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4689738438159096835.post-17309814468426304452011-01-19T06:53:00.000-08:002011-01-19T06:53:50.446-08:00Risiko jantung koroner dapat meningkat akibat menopause<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjls9M66vVSD6fkhxt4pqQpPendIpmhmf9yM2MFxBEgYA1ZZbQcnQmN-65KbGlrCMTGyRMLNbnquZxY-xxzLk74gDZEMyMXs4GzP3ffCC74SZC0OyscvcAecNOQYnIetaDJlkrhuc8t3E8p/s1600/gambar-pembuluh-jantung11-300x298.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjls9M66vVSD6fkhxt4pqQpPendIpmhmf9yM2MFxBEgYA1ZZbQcnQmN-65KbGlrCMTGyRMLNbnquZxY-xxzLk74gDZEMyMXs4GzP3ffCC74SZC0OyscvcAecNOQYnIetaDJlkrhuc8t3E8p/s1600/gambar-pembuluh-jantung11-300x298.jpg" /></a></div><br />
Masa menopause bagi perempuan memang sangat rentan terhadap bahaya munculnya penyakit jantung koroner. Untuk menghambat penyakit jantung koroner pada kaum perempuan perlu koreksi faktor-faktor risiko koroner.<br />
<br />
Penyakit jantung koroner (PJK) kini menjadi momok menakutkan di abad ini, khususnya bagi kaum perempuan. Dalam waktu yang tidak begitu lama, PJK menjadi penyakit yang mematikan nomor satu bagi perempuan di Indonesia. Padahal tahun 1992, di Indonesia, PJK hanya menempati urutan ke 11 untuk kategori penyakit yang mematikan. Sedangkan di sejumlah negara maju, sejak 1996, PJK menjadi penyakit pembunuh nomor satu.<br />
<br />
Kemungkinan terkena penyakit ini masih rendah, bila kaum perempuan masih berada dalam kondisi sebelum menopause. Dibandingkan perempuan sebelum menopause, kejadian PJK pada laki-laki, delapan kali lebih tinggi. Tetapi setelah menopause, risiko terkena PJK bagi perempuan sama dengan laki-laki.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWgcWxfbGzeKkJZlcQT_wZKp1l5C5vT0FHnPwfq1zLpbSs-zTYCN-DvPl26U2t5GSkjxgj8T-BM2pCGadl76m2keOOV9VuY_ztvEK-gxEKhYqNU5pwOO1tE0HF3YvonKM5DvTbImSsOqE2/s1600/df2aec1ce62275621def737625f00f11.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWgcWxfbGzeKkJZlcQT_wZKp1l5C5vT0FHnPwfq1zLpbSs-zTYCN-DvPl26U2t5GSkjxgj8T-BM2pCGadl76m2keOOV9VuY_ztvEK-gxEKhYqNU5pwOO1tE0HF3YvonKM5DvTbImSsOqE2/s320/df2aec1ce62275621def737625f00f11.jpg" width="250" /></a></div><br />
<br />
<br />
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Jetty Sedyawan dan dr. Med Ali Baziad SpOG dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Cipto Mangunkusumo, menyampaikan hal tersebut dalam seminar bertema Sehat dan Cantik, Pra dan Pasca Menopause, Seperti yang dilansir Suara Pembaharuan, beberapa minggu lalu.<br />
<br />
Meningkatnya PJK disebabkan karena adanya perubahan hormonal pada masa menopause. Estrogen yang berperan dalam mengatur kelenjar pembuluh darah dan mengatur kadar lemak dalam kondisi baik, sudah tidak diproduksi. Setelah estrogen tidak ada lagi, perlindungan terhadap PJK menjadi menghilang. Perempuan menjadi sama rentan dengan laki-laki dalam hal risiko PJK.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLExV10o6Bdg91ptfJ2_ESuxmVWk0W86tIbTQiVxhi9EXZgSxQMKRexGUzJ9ochZnM_29dbSjSgDXAngThsNYcUcn8VvSydIo_RDhKt2V1vz7RyxSGSAlRGGp3GZh3GCsh1R1H3asgZ06v/s1600/pms2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLExV10o6Bdg91ptfJ2_ESuxmVWk0W86tIbTQiVxhi9EXZgSxQMKRexGUzJ9ochZnM_29dbSjSgDXAngThsNYcUcn8VvSydIo_RDhKt2V1vz7RyxSGSAlRGGp3GZh3GCsh1R1H3asgZ06v/s320/pms2.JPG" width="320" /></a></div><br />
<br />
Jangan memberikan Terapi Sulin Hormon (TSH) untuk mencegah penyakit jantung, TSH diberikan untuk menanggulangi masalah/keluhan-keluhan menopause. Sedangkan pencegahan penyakit jantung adalah dengan mengoreksi faktor-faktor risiko koroner, yaitu merokok, hipertensi, hiperlipidemia, diabetes, obesitas dan stres.<br />
<br />
Banyak data menunjukan, TSH dapat menurunkan risiko PJK, namun untuk perempuan yang mempunyai riwayat kanker, penyakit jantung dan stroke, TSH harus di bawah pengawasan dokter.<br />
<br />
Menopause merupakan proses penuaan alamiah dalam kehidupan seorang perempuan. Menopause dapat diartikan sebagai penghentian siklus menstruasi akibat dari penuaan pada ovarium. Menopause biasanya terjadi pada usia 46-52 tahun. Beberapa tahun sebelum dan sesudah berhentinya menstruasi disebut perimenopause. Pada masa itu terjadi perubahan hormonal dan siklus haid tidak teratur, serta mulai muncul gejala-gejala kekurangan hormon estrogen.<br />
<br />
Meskipun TSH banyak direkomendasikan untuk mengatasi berbagai masalah menopause, sejumlah alasan membuat terapi tersebut tidak populer di negara-negara berkembang. Selain karena harganya mahal, juga ketakutan pasien akan efek samping yang bisa ditimbulkan akibat terapi tersebut. Kanker payudara merupakan salah satu efek yang ditakuti akan muncul dari penggunaan TSH. Padahal berdasarkan penelitian, perempuan yang mengikuti TSH dan tidak, sama-sama berisiko terkena kanker payudara.<br />
<br />
Dua bulan lalu, seperti diungkapkan Suara Pembaharuan, ahli menopause dari dari seluruh dunia berkumpul di Yunani dan merekomendasikan TSH sebagai cara mengatasi berbagai gejala menopause. Untuk Indonesia, bila kekurangan estrogen seharusnya tidak perlu dikhawatirkan.<br />
<br />
Banyak sumber makanan yang kaya akan fitoestrogen. Fitoestrogen berasal dari tumbuhan dan mempunyai struktur kimia yang sama dengan estrogen, sehingga disebut fitoestrogen. Kalau rajin mengkonsumsi makanan yang mengandung fitoestrogen, menopause tidak akan menjadi masalah. Kedelai merupakan makanan yang kaya akan fitoestrogen. Berbagai penelitian kini sedang dilakukan untuk menjawab pertanyaan apakah fitoestrogen dapat menggantikan TSH tanpa menimbulkan risiko.<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUyeMykVcKtROCUlQ5h6Vr73IanPF4ZIhTmrXZOLinnafw7ezhTlJozI8Ms5VNIw0ju1-fSnJ3nom3gm3DlnSFlg9c4OLK2dHXYepWfujRXpVS56ADm6j6Vfa4LgYUSudxYUsEX2zXLPbv/s1600/kedelai2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUyeMykVcKtROCUlQ5h6Vr73IanPF4ZIhTmrXZOLinnafw7ezhTlJozI8Ms5VNIw0ju1-fSnJ3nom3gm3DlnSFlg9c4OLK2dHXYepWfujRXpVS56ADm6j6Vfa4LgYUSudxYUsEX2zXLPbv/s1600/kedelai2.jpg" /></a><br />
<br />
<br />
<br />
Kedelai mengandung estrogen dalam bentuk isoflavon, ganistein, dan daidzein yang memiliki efek estrogen bagi manusia dan hewan. Peneliti kini sedang mempelajari efek fisiologis baru dalam isoflavon dan menemukan manfaat isoflavon seperti estrogen alami, sehingga dapat menurunkan risiko penyakit pada masa menopause.Chairunnisahttp://www.blogger.com/profile/11164618664341652934noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4689738438159096835.post-89136948375544245102011-01-19T06:16:00.000-08:002011-01-19T06:16:19.732-08:00Ciri-ciri Penyakit Jantung KoronerPenyakit jantung koroner disebut “thrombosis koroner”. Di Indonesia, menurut statistik kesehatan, Penyakit Jantung Koroner menduduki urutan ketiga sebagai penyebab kematian. Dengan semakin meningkatnya pendapatan penduduk, penderita Penyakit Jantung diramalkan juga semakin meningkat. Pada tahun 1974, dilaporkan ada sekitar 140,000 penderita Penyakit Jantung , dan pada tahun tersebut ada 18,000,000 penduduk Indonesia di atas usia 45 tahun yang berada dalam keadaan bahaya. Untuk itu, kewaspadaan perlu terus kita tingkatkan bila kita ingin menghindarkan Penyakit Jantung sebagai penyebab utama kematian di Indonesia. Melihat penyakit jantung adalah pembunuh nomor satu di dunia, atau pembunuh nomor tigadi Indonesia, adalah penting bagi kita untuk mengetahui penyebab serta penanggulangan Penyakit Jantung . Sekarang ini betapa sering kita mendengar seseorang yang sedang menonton sepakbola, tiba-tiba mendapat serangan jantung, dan menghembuskan napas yang penghabisan dalam perjalanan ke rumah sakit. Atau pernahkah kita mendengar seorang yang sedang main bulutangkis, tiba-tiba terjatuh, dan tidak pernah bangun kembali? Bagaimanakah penyakit serangan jantung ini dapat dihindarkan? Apakah benar olahraga dapat menghindarkan penyakit jantung? Untuk itu kita akan melihat apakah yang menjadi faktor primer dan sekunder mengapa seorang mempunyai risiko untuk mendapatkan penyakit jantung.<br />
<br />
Tanda-tanda peringatan dini Serangan jantung adalah puncak bencana dari sebuah proses kerusakan yang berlangsung lama, yang sering melibatkan kejutan-kejutan emosional, kekacauan fisiologis dan kelelahan mental. Tanda-tanda peringatan dini begitu subyektif dan begitu tersamar, sehingga bahkan dokter yang terlatih untuk mendiagnosa segala sesuatu secara obyektif masih bisa mengabaikannya.<br />
<br />
1.Rasa sakit yang tidak jelas, atau rasa tidak nyaman yang samar, bahkan rasa sesak di bagian tengah dada. Kadang, serangan jantung hanya menimbulkan rasa tidak nyaman yang ringan sekali sehingga sering disalahartikan sebagai gangguan pencernaan, atau bahkan lepas dari perhatian sama sekali. Serangan jantung mungkin menghadirkan rasa nyeri paling buruk yang pernah dialami-rasa sesak yang luar biasa atau rasa terjepit pada dada, tenggorokan atau perut. Bisa juga mengucurkan keringat panas atau dingin, kaki terasa sakit sekali dan rasa ketakutan bahwa ajal sudah mendekat. Juga mungkin merasa lebih nyaman bila duduk dibanding bila berbaring dan mungkin nafas begitu sesak sehingga tidak bisa santai. Rasa mual dan pusing bahkan sampai muntah, bahkan yang lebih parah yaitu ketika sampai kolaps dan pingsan. Nyeri.<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWl1_bxw3dtbWuv1BuOcbRsiVxf5pwWsO9QGRYHU0KfRaEoPoicUPQXZvwL58YyxTEsf4SDrDAzA2lIU3sKWf1lHTvGBpmCEYZtJZ4yDdgHOlxlGjBMnqhO3KnNyymPzzV-LNEPEbo2PJN/s1600/serangan-jantung.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWl1_bxw3dtbWuv1BuOcbRsiVxf5pwWsO9QGRYHU0KfRaEoPoicUPQXZvwL58YyxTEsf4SDrDAzA2lIU3sKWf1lHTvGBpmCEYZtJZ4yDdgHOlxlGjBMnqhO3KnNyymPzzV-LNEPEbo2PJN/s1600/serangan-jantung.jpg" /></a><br />
<br />
<br />
2.Sesak nafas merupakan gejala yang biasa ditemukan pada gagal jantung. Sesak merupakan akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru-paru.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3dSCBmeIUm3XeXCmIIUsPkqRSBlZky-yCQaRL35eShfujanWPR85aNpcRCkq6gq7nFl5I7aW9plYIhyHjOXNkN7BL2zsaU6JFddS8ty9aEQ9Khsa7k6gWUHoo66UKiW8nR6P31vaUZMnh/s1600/rongga_pleura_efusi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="253" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3dSCBmeIUm3XeXCmIIUsPkqRSBlZky-yCQaRL35eShfujanWPR85aNpcRCkq6gq7nFl5I7aW9plYIhyHjOXNkN7BL2zsaU6JFddS8ty9aEQ9Khsa7k6gWUHoo66UKiW8nR6P31vaUZMnh/s320/rongga_pleura_efusi.jpg" width="320" /></a></div><br />
<br />
3.Kelelahan atau kepenatan. Jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran darah ke otot selama melakukan aktivitas akan berkurang, menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah. Gejala ini seringkali bersifat ringan. Untuk mengatasinya, penderita biasanya mengurangi aktivitasnya secara bertahap atau mengira gejala ini sebagai bagian dari penuaan.<br />
<br />
4.Jantung berdebar-debar. <br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMxtqKHl44CdooWShJL1O3NV2Xw8_4caUPKPjxI9A3zPLQRcubHW8jZja3pmCI3gUvtNfJgRGZhio5fvVUQLu0VXFOQc0O6d_G7jDiz39QexQAKIAT1xlv9PFd1p4NGq4fY05qvV1w4z5j/s1600/heart+deases.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="317" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMxtqKHl44CdooWShJL1O3NV2Xw8_4caUPKPjxI9A3zPLQRcubHW8jZja3pmCI3gUvtNfJgRGZhio5fvVUQLu0VXFOQc0O6d_G7jDiz39QexQAKIAT1xlv9PFd1p4NGq4fY05qvV1w4z5j/s320/heart+deases.jpg" width="320" /></a><br />
<br />
5.Pusing & pingsan. Penurunan aliran darah karena denyut atau irama jantung yang abnormal atau karena kemampuan memompa yang buruk, bisa menyebabkan pusing dan pingsan.<br />
<br />
6.Gejala khas yang dirasakan adalah Angina Pektoris. Angina Pektoris adalah suatu gejala klinis yang termanifestasi dengan nyeri dada (yang sifatnya subjektif) seperti tertekan atau merasa dadanya diperas-peras. Bisa juga merasakan seperti ditusuk-tusuk, bahkan ada yang merasa seperti terbakar. Hal ini timbul pada saat seseorang melakukan aktivitas fisik yang berlebih, misalnya sedang berolahraga, marah besar, ataupun emosi lainnya. Sifat nyeri biasanya berlokasi di belakang tulang dada tapi bisa juga di sebelah kiri atau sebelah kanan dengan penjalaran ke tangan kiri biasanya ke jari kelingking, jari manis, dan jari telunjuk. Nyeri ini bisa menjalar ke bahu, leher, bahkan ada yang ke punggung atau bawah mulut. Rasanya seperti pegal-pegal atau kesemutan. Perasaan tidak enak di dada disertai dengan kepala terasa ringan seperti mau jatuh, berkeringat dingin, mual atau muntah, dan sesak napas.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjK-e9pj_fAgygC0I66N_GXSxK0O63kmdDoYm2Ilvfyib2PtKY10nvBDvVcgTgXIRblmcwp_7T6G9E8ZwWedCs_WxB0ruRLsTG7vQ8TALyu0A6OZvLovOCJWeCxF2qgoA8zg-Y7sOovjzdY/s1600/ec004ac25d8663e4215f17faadf283dd.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjK-e9pj_fAgygC0I66N_GXSxK0O63kmdDoYm2Ilvfyib2PtKY10nvBDvVcgTgXIRblmcwp_7T6G9E8ZwWedCs_WxB0ruRLsTG7vQ8TALyu0A6OZvLovOCJWeCxF2qgoA8zg-Y7sOovjzdY/s320/ec004ac25d8663e4215f17faadf283dd.jpg" width="320" /></a></div><br />
<br />
<br />
Khas dari Angina Pektoris adalah begitu kegiatan fisik atau emosi sudah berhenti/reda, maka dengan sendirinya sakit itu menghilang. Hal ini biasanya berlangsung hanya 2 hari. Hal ini biasanya berlangsung hanya 2 hingga 3 menit saja atau kurang dari 15 menit. Ini terjadi karena otot-otot jantung yang pada saat aktivitas meningkat memerlukan lebih banyak oksigen dan makanan, tidak mampu disuplai karena adanya sumbatan pada pembuluh darah koronernya.<br />
<br />
Sayangnya, menurut seorang dokter ahli jantung, tidak semua penderita PJK mengalami gejala yang khas ini. Seringkali PJK datang tiba-tiba berupa serangan jantung yang lebih hebat yang disebut Infark Miokard (kematian otot jantung). Ini terjadi karena aliran darah ke otot jantung sangat berkurang. Kekurangan suplai makanan dan oksigen dalam waktu yang lama menyebabkan sel-sel otot jantung menderita luka yang tidak dapat sembuh lagi, yang berakhir pada kematian sel-sel otot jantung tersebut. Kegagalan jantung atau kematian penderita dapat terjadi tergantung dari banyaknya otot jantung yang rusak. Gejala Infark miokard ini lebih hebat lagi yaitu berupa nyeri dada yang lebih hebat, disertai keringat dingin, mual, bisa terjadi penurunan kesadaran (mau pingsan) hingga kematian.<br />
<br />
Namun ada bentuk yang lebih berbahaya lagi yaitu yang mempunyai gejala sedikit atau minimal seperti gejala masuk angin saja, badan tidak enak disertai sesak napas, yang dapat disertai dengan muntah. Tanpa diketahui sebenarnya penderita sudah mengalami serangan jantung tapi tidak terdeteksi.Chairunnisahttp://www.blogger.com/profile/11164618664341652934noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4689738438159096835.post-11198105347547080752011-01-19T06:00:00.000-08:002011-01-19T06:01:02.257-08:00Pencegahan Penyakit Jantung Koroner pada Masa Anak dan Remaja<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0NUi4ZMsynoDm5a7KfMEAU_3KPJlDSjsvwjD0esH9kuVSmX2AryTIsex5IlSBcVFekb1FSByjOWdwVnyZr3GxhfhxaWPT8mqlc5y9gX595OdiAEFv9Nv2AG7648-o0KM6qSumXr6OxcQa/s1600/heart+deases.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="316" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0NUi4ZMsynoDm5a7KfMEAU_3KPJlDSjsvwjD0esH9kuVSmX2AryTIsex5IlSBcVFekb1FSByjOWdwVnyZr3GxhfhxaWPT8mqlc5y9gX595OdiAEFv9Nv2AG7648-o0KM6qSumXr6OxcQa/s320/heart+deases.jpg" width="320" /></a></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-size: 11pt;"> Penanggulangan masalah penyakit jantung dan pembuluh darah harus berada dalam konteks / visi Indonesia sehat tahun 2010. Dalam kurun waktu ini harus diperkuat berbagai upaya, bukan hanya dalam bidang kesehatan, tetapi juga bidang lain yang terkait. Upaya penanggulangan ini terdiri dari upaya preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif. Upaya-upaya tersebut ditunjang oleh upaya pengembangan sumber daya manusia, upaya penelitian pengembangan teknologi dan diseminasi informasi. Bersama dengan upaya lain di bidang ekonomi dan kesejahteraan sosial seperti perbaikan tingkat pendidikan, asuransi kesehatan, perbaikan ekonomi masyarakat, gerakan olah raga dan lain-lain akan berdampak positif memperbaiki status kesehatan pada umumnya dan status kesehatan kardiovaskuler pada khususnya. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-size: 11pt;"> </span> <span lang="IN" style="font-size: 11pt;"> Dalam beberapa dasawarsa terakhir, di 8 Rumah Sakit Umum Pusat di Indonesia, dilaporkan bahwa prevalensi Penyakit Jantung Koroner telah menggeser Penyakit Jantung Rematik sebagai penyakit jantung yang paling banyak ditemukan. </span> <span lang="IN" style="font-size: 11pt;">Hasil SKRT tahun 1995 menunjukkan bahwa penyakit sistem sirkulasi telah menduduki urutan pertama dalam masyarakat, mulai usia 35 tahun, masing-masing pada kelompok usia 35–44 tahun (23,5%), kelompok umur 44-54 tahun (34,0%), di atas umur 55 tahun (36,5%). Di daerah perkotaan, penyebab kematian no 1 ditempati oleh penyakit sistem sirkulasi (31%), sedangkan di pedesaan masih didominasi oleh penyakit infeksi (25%), baru disusul oleh penyakit sistem sirkulasi (22%). Kecenderungan peningkatan penyakit kardiovaskuler di Indonesia tampak dari hasil temuan oleh WHO-MONICA Jakarta (1988), perokok laki-laki 59,9%, perempuan 5,9%, prevalensi BMI 30 laki-laki 2,3%, perempuan 7,3%, hipertensi laki-laki 13,6%, perempuan 16,6%, hiperkolesterolemia laki-laki 11,4%, perempuan 15,2%.<sup> </sup> Epidemiologi faktor risiko penyakit jantung koroner menurut <i>Asean Congress Cardiology </i> tahun 1997 mengemukakan bahwa angka kematian akibat penyakit jantung koroner di Indonesia adalah 67,8 per 100.000 penduduk. Prevalensi penyakit jantung koroner di Indonesia telah menggeser penyakit jantung rematik sebagai penyakit jantung yang paling banyak ditemukan. Insiden penyakit jantung koroner menurut penelitian prospektif di FKUI sebesar 8,7% dengan lebih dari dua faktor risiko. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-size: 11pt;"> </span> <span lang="IN" style="font-size: 11pt;">Kecenderungan PJK sebagai penyakit jantung yang paling banyak ditemukan juga terlihat di negara-negara Asia Tenggara dan Afrika. Di Singapura dan Kuala lumpur kematian akibat Penyakit Jantung Koroner meningkat dari yang tadinya tidak bermakna menjadi sekurangnya 10% dari semua kematian. Bagaimanapun, meskipun di negara maju prevalensi penyakit ini lebih rendah pada penduduk yang tinggal di pedesaan daripada yang tinggal di kota besar. Sampai umur tertentu prevalensi dan kematian akibat Penyakit Jantung Koroner lebih rendah pada perempuan dibanding pada laki-laki. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-size: 11pt;"> </span> <span lang="IN" style="font-size: 11pt;">Banyak faktor menunjang kejadian Penyakit Jantung Koroner antara lain pola makanan yang cenderung berubah ke arah westernisasi, dan kehidupan modern yang penuh ketegangan. Pola makanan telah memegang peranan penting dalam evolusi Penyakit Jantung Koroner terutama lemak darah akibat kebiasaan makanan bertahun-tahun. Seringkali jenis makanan langsung berpengaruh pada kenaikan kadar lemak darah atau merangsang dasar genetik yang telah ada untuk mengalami PJK. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-size: 11pt;"> </span> <span lang="IN" style="font-size: 11pt;">Pencegahan primer dan sekunder sangat bermanfaat dalam menurunkan mortalitas Penyakit Jantung Koroner. Upaya pencegahan penyakit jantung koroner sejak masa bayi dan anak sangat penting, walaupun sebagian ahli masih beranggapan bahwa pencegahan penyakit jantung koroner sejak bayi hanya mutlak diperlukan apabila terdapat riwayat hiperkolesterolemia dan obesitas dalam keluarga, akan tetapi sebagian besar pakar berpendapat bahwa penyuluhan kesehatan kardiovaskuler dimulai sejak masa bayi dan intervensi dini sejak usia 2 tahun tetap dianjurkan untuk memperlambat proses aterosklerosis. </span></div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEii8gDGpXIXcmgNlm_F00gWkDQdeeWwNzGrNZYoZCZwBpZG7C80ulW0M4I8QeBj8zVPccfiSNDI539Pv0WH_BCoygKqPneg9wy5sH8Q5OLDUr9N1kBkJvbtFdpjeAMBDbY2CmOOBL9gsWod/s1600/anatomi-jantung3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEii8gDGpXIXcmgNlm_F00gWkDQdeeWwNzGrNZYoZCZwBpZG7C80ulW0M4I8QeBj8zVPccfiSNDI539Pv0WH_BCoygKqPneg9wy5sH8Q5OLDUr9N1kBkJvbtFdpjeAMBDbY2CmOOBL9gsWod/s320/anatomi-jantung3.jpg" width="320" /></a><br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-size: 11pt;"> </span> <span lang="IN" style="font-size: 11pt;"> Dalam strategi pendekatan dan identifikasi faktor risiko dibutuhkan penilaian faktor risiko pada anak dalam upaya pencegahan penyakit kardiovaskular. <i>American Academy of Pediatrics</i> telah merekomendasikan agar pada anak berumur lebih dari 2 tahun yang termasuk pada kelompok risiko tinggi dilakukan uji saring kadar kolesterol. Uji saring perlu dilakukan untuk menemukan anak-anak dengan faktor risiko Penyakit Jantung Koroner agar dapat dilakukan modifikasi atau intervensi sedini mungkin. Pada uji saring ini yang mendapat perhatian utama adalah pemeriksaan kadar kolesterol darah dan tekanan darah. Aterosklerosis yang berperanan pada Penyakit Jantung Koroner merupakan proses yang berlangsung aktif bertahun-tahun sejak dekade pertama kehidupan. Salah satu faktor risiko yang dapat dikontrol pada masa anak adalah lemak darah, khususnya kolesterol dan lipoprotein. Dengan memperhatikan penyebab penimbunan dan pengeluaran kolesterol dari dinding pembuluh darah koroner sedini mungkin, diharapkan dapat dikurangi kejadian PJK di masa dewasa. <i>American Academy of Pediatrics</i> telah merekomendasikan agar pada anak berumur lebih dari 2 tahun yang termasuk pada kelompok risiko tinggi dilakukan uji saring kadar kolesterol. </span></div>Chairunnisahttp://www.blogger.com/profile/11164618664341652934noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4689738438159096835.post-85805340463768625132011-01-19T05:47:00.000-08:002011-01-19T05:48:01.635-08:00Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner Pada Masyarakat di Indonesia<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmCYFrzeqWIXT5D1T0k2vv0VreiT772e9NGq2-DDr9Yi7nXYVAMo5w4bobP9Nll2ccafKuwTK7_ujLLPopUxM6DPCz1dXqgdZZ_dPz_5XoVEFjsijHU15O5GwLerXXtffFNnhuEQQLhwH2/s1600/Blockage+of+the+coronary+arteries+by+plaque+may+cause+a+heart+attack.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="217" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmCYFrzeqWIXT5D1T0k2vv0VreiT772e9NGq2-DDr9Yi7nXYVAMo5w4bobP9Nll2ccafKuwTK7_ujLLPopUxM6DPCz1dXqgdZZ_dPz_5XoVEFjsijHU15O5GwLerXXtffFNnhuEQQLhwH2/s320/Blockage+of+the+coronary+arteries+by+plaque+may+cause+a+heart+attack.jpg" width="320" /></a></div><div>Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan bagian dari penyakit jantung (Cardiovaskular disease). Disebabkan karena terjadinya penyempitan arteri koronaria yang merupakan pembuluh darah jantung. Jika aliran darah gagal mengalir ke jantung dapat dibayangkan apa yang terjadi. Jantung akan kekurangan oksigen dan kehabisan energy untuk berdenyut. Artinya jantung anda bisa mati sehingga menyebabkan anda juga ikut mati!</div><div><br />
Di Indonesia penyakit ini adalah pembunuh nomor satu dan jumlah kejadiannya terus meningkat dari tahun ke tahun. Data statistik menunjukkan bahwa pada tahun 1992 persentase penderita PJK di Indonesia adalah 16,5%, dan pada tahun 2000 melonjak menjadi 26,4%<br />
Meski menjadi pembunuh utama, tetapi masih sedikit sekali orang yang tahu tentang PJK ini. Terutama tentang faktor risiko yang menyebabkan terjadinya penyakit tersebut. Dalam ilmu epidemiologi, jika faktor risiko suatu penyakit telah diketahui maka akan lebih mudah untuk melakukan tindakan pencegahan. Karena bagaimanapun mencegah lebih baik dari mengobati.<br />
<br />
Dalam rangka menemukan faktor risiko PJK pada masyarakat Indonesia, maka salah seorang dosen pada prodi Ilmu Gizi FKM Unhas melakukan analisis lanjut terhadap data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2007. Anda mungkin salah seorang responden/partisipannya. Riset ini merupakan data dasar yang memuat semua informasi kesehatan dari masyarakat Indonesia. Memang tidak mencakup seluruh masyarakat, tetapi jumlah sampel/masyarakat yang terlibat pada Riskesdas cukup besar. Sehingga dalam ilmu statistik hal tersebut dapat mewakili keadaan masyarakat Indonesia secara umum.<br />
<br />
Penelitian ini menggunakan konsep Hendrik L Bluum untuk menjelaskan terjadinya PJK pada masyarakat Indonesia. Menurut Bluum, terjadinya suatu penyakit dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu faktor lingkungan, genetik, perilaku dan pelayanan kesehatan. Dr. Citrakesumasari mengambil 2 faktor di antaranya yaitu faktor lingkungan dan perilaku. Dengan pertimbangan 2 faktor tersebut merupakan penyebab utama dari kejadian suatu penyakit.<br />
<br />
Penelitian ini menemukan bahwa faktor lingkungan yang menjadi penyebab PJK di Indonesia adalah pekerjaan yang membutuhkan aktifitas fisik berat dan gangguan emosi. Sedangkan faktor perilaku yang paling berpengaruh adalah tingginya konsumsi makanan asin dan jeroan serta rendahnya konsumsi buah dan sayur.<br />
<br />
Beraktifitas fisik secara teratur tentu sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Tetapi jika aktifitas fisik itu terlalu berat maka justru akan membebani kerja jantung. Karena itu berhati-hatilah bagi anda yang sering beraktifitas berat. Jika anda mulai merasakan sakit dada di sebeleh kiri sebaiknya anda memeriksakan diri ke dokter.</div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZ9D3ZBiVKILA4oWGOwDkQDkvEW1KxqP2XDbJmiMz6uOBYaXpJgZlGI6i7ZEpiJHfGk6c0LY2Bptrsq-KuQh9eQgIlgTFGPtQJ0CFHhY92zvtjzzOqWhnfZr8oTXz8h91DlUU_dEdO-w-5/s1600/obesity.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="230" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZ9D3ZBiVKILA4oWGOwDkQDkvEW1KxqP2XDbJmiMz6uOBYaXpJgZlGI6i7ZEpiJHfGk6c0LY2Bptrsq-KuQh9eQgIlgTFGPtQJ0CFHhY92zvtjzzOqWhnfZr8oTXz8h91DlUU_dEdO-w-5/s320/obesity.jpg" width="320" /></a><br />
<div><br />
<br />
Gangguan emosi selama ini mungkin hanya dicurigai sebagai penyebab kegemukan. Karena ada beberapa orang yang ketika dalam keadaan stress menjadikan makanan sebagai pelarian. Nah, melalui kegemukan inilah risiko penyakit jantung itu bisa terjadi. Selain itu, orang yang stress tentu tekanan darahnya jauh lebih tinggi. Jika terjadi terus menerus maka keseimbangan dalam tubuh akan terganggu. Tekanan darah yang tinggi bisa memicu terjadinya luka pada pembuluh darah jantung sehingga merangsang terjadinya penggupalan darah. Waspadalah jika anda dalam keadaan stress, sebaiknya anda segera menenangkan diri. Kehidupan sekarang memang sangat penuh tantangan. Karena itulah kita butuh penguat hati. Bagi orang-orang yang percaya kepada Tuhan, mereka akan jauh lebih kuat. Karena mereka yakin bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah atas ketetapanNya. Orang-orang yang selalu berpikir positif juga akan jarang terkena stress. Karena mereka selalu mampu mengambil hikmah dari semua hal yang terjadi pada dirinya. Badai pasti berlalu, maka semua kesulitan dan ujian yang kita hadapi pasti akan berakhir.<br />
<br />
Gaya hidup yang kita jalani juga ikut mempengaruhi penyakit-penyakit langganan kita. Seperti kebiasaan mengkonsumsi makanan istant dan junk food. Padahal, dalam makanan-makanan tersebut mengandung kadar natrium yang tinggi. Makanan yang asin tentu tinggi natrium, padahal natrium bisa menyebabkan hipertensi atau meningkatnya tekanan darah. Termasuk juga makanan jeroan. Karena mengandung kolesterol yang bisa mengganggu keseimbangan darah anda.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcGzeYSphiyWCUTud2hZBuat4_Tm93wf1IXqGaOe1Ee3o5gZFU0cI37atESU7Kn0qzh7FddchQaTtwFfod8pOr6b5okNVWJDr2LvOyf7z8Oo3IT9hzbzq5bi_B4UTkTCDIi-kCx1PxH4te/s1600/junk+food.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcGzeYSphiyWCUTud2hZBuat4_Tm93wf1IXqGaOe1Ee3o5gZFU0cI37atESU7Kn0qzh7FddchQaTtwFfod8pOr6b5okNVWJDr2LvOyf7z8Oo3IT9hzbzq5bi_B4UTkTCDIi-kCx1PxH4te/s320/junk+food.jpg" width="240" /></a></div><div><br />
<br />
Selain itu, masyarakat Indonesia juga sangat kurang mengkonsumsi sayuran dan buah. Padahal Indonesia adalah negara agraris. Aneh memang sih, tetapi hal tersebut bisa disebabkan karena pergeseran pola makan yang menjalar dari perkotaan hingga ke pedesaan. Bergeser dari makanan yang kaya serat dan zat gizi menuju makanan yang kurang serat tetapi kaya lemak dan garam. Yang menyedihkannya lagi semua itu dilakukan hanya demi gengsi. Jika anda adalah salah seorang diantaranya, mari kita perbaiki gaya hidup kita. Sayuran dan buah itu penting bagi kesehatan. Selain karena kandungan fitokimia yang ada di dalamnya, sayuran dan buah juga mengandung serat yang penting dalam pencegahan penyakit degenerative.<br />
<br />
Jadi mulai sekarang berhati-hatilah dalam menjalani hidup dan memilih makanan. Penyakit-penyakit yang kita rasakan sebenarnya merupakan akibat dari kehidupan kita sendiri. Jika kita mampu bijak untuk memilih dan memilah, pasti kehidupan kita akan lebih baik. Memang, yang sehat itu mungkin terlihat tidak enak, tetapi kalau sakit tentu jauh lebih tidak enak lagi. So, silahkan memilih sendiri</div><div></div>Chairunnisahttp://www.blogger.com/profile/11164618664341652934noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4689738438159096835.post-7827872604592748192011-01-19T05:30:00.000-08:002011-01-19T05:30:28.384-08:00angin duduk , Sindrom Jantung Koroner AkutAngin Duduk sama dengan Sindrom Jantung Koroner Akut Hanya dalam 15 menit sampai 30 menit, orang yang terserang angin duduk bisa meninggal. Padahal, penderita, sebelumnya terlihat sehat-sehat saja. Dunia kedokteran selama dua tahun terakhir berhasil mengidentifikasi istilah baru penyakit jantung yang akrab disebut angin duduk.Ternyata, penyakit ini tak sekedar masuk angin berat, tetapi identik dengan sindrom serangan jantung koroner akut (SSJKA).<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFjnpDhyphenhyphen7yZVB4CQ25ig7d5iCxSXbNqvbdCyBhIG9QYvVl1DkFAGvYkP9K4VkM4eYvYr-Sc5ySVDMMwJnqzjUfUNPpKyvoDDDbtNodK6sUHuZw2J84i0ihuHpjfHBe3Vjm4_FcY8QeEBP9/s1600/Doctors+use+a+variety+of+tests+to+detect+heart+disease..jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="217" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFjnpDhyphenhyphen7yZVB4CQ25ig7d5iCxSXbNqvbdCyBhIG9QYvVl1DkFAGvYkP9K4VkM4eYvYr-Sc5ySVDMMwJnqzjUfUNPpKyvoDDDbtNodK6sUHuZw2J84i0ihuHpjfHBe3Vjm4_FcY8QeEBP9/s320/Doctors+use+a+variety+of+tests+to+detect+heart+disease..jpg" width="320" /></a></div>Teridentifikasinya istilah ini, menurut Guru Besar Bidang Ilmu Penyakit Dalam FKUI, Prof DR dr Teguh Santoso.SpPD, di Jakarta, pekan lalu. Menandai sebuah koreksi besar terhadap mitos yang berkembang di masyarakat selama ini. Bahwa masuk angin hebat itu adalah penyakit yang berbahaya, bahkan bisa menimbulkan kematian hanya dalam waktu 15 hingga 30 menit sejak serangan pertama.<br />
<br />
Jika Anda tiba-tiba merasa nyeri dada, sebaiknya tidak melakukan aktivitas fisik apapun termasuk berhubungan seks. Segeralah pergi ke rumah sakit yang menyediakan fasilitas penanganan gawat darurat jantung. Ingat!. Tidak boleh lebih dari 15 menit<br />
setelah serangan nyeri pertama.<br />
<br />
Sindrom serangan jantung koroner akut merupakan penemuan terbaru akhir banyak disikapi masyarakat dengan tindakan yang salah. Misalnya, penderita dikerok, diberi minuman air panas, atau diberi ramu-ramuan untuk mengeluarkan angin. Padahal, penderita bisa meninggal mendadak tanpa ada tanda-tanda sakit<br />
<br />
Gejalanya:<br />
Muncul keluhan nyeri ditengah dada, seperti<br />
- Rasa ditekan<br />
- Rasa diremas-remas, menjalar ke leher, lengan kiri dan kanan, serta ulu hati.<br />
- Rasa terbakar dengan sesak napas dan keringat dingin.<br />
<br />
Keluhan nyeri ini bisa merambat ke kedua rahang gigi kanan atau kiri, bahu, serta punggung. Lebih spesifik, ada juga yang disertai kembung pada ulu hati seperti masuk angin atau maag. Sumber masalah sesunggu hanya terletak pada penyempitan pembuluh darah jantung (vasokonstriksi).<br />
<br />
Penyempitan ini diakibatkan oleh empat hal :<br />
- Pertama, adanya timbunan-lemak (aterosklerosis) dalam pembuluh darah akibat konsumsi kolesterol tinggi.<br />
- Kedua, sumbatan (trombosis) oleh sel beku darah (trombus);<br />
- Ketiga, Vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh.darah akibat kejang yang terus menerus.<br />
- Keempat, infeksi pada pembuluh darah.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvLhKtfkfO8jEAj7XP1sDdDMC7TFRMPcY2gdSx5X179yqUu1TkcxUrJ2-Uqnv_3hVcnqHXedCWgZpVTHct7bpVoh41NuUp6MPckEzn4s_7VGe-Z3JR3AWbEzsPNc80cYdEyF0N0eNDO3K8/s1600/gambar+03.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvLhKtfkfO8jEAj7XP1sDdDMC7TFRMPcY2gdSx5X179yqUu1TkcxUrJ2-Uqnv_3hVcnqHXedCWgZpVTHct7bpVoh41NuUp6MPckEzn4s_7VGe-Z3JR3AWbEzsPNc80cYdEyF0N0eNDO3K8/s1600/gambar+03.jpg" /></a></div><br />
<br />
Penyempitan itu, lanjutnya lagi, mengakibatkan berkurangnya oksigen yang masuk ke dalam jantung. Ketidak-seimbangan pasokan dengan kebutuhan oksigen pada tubuh mengakibatkan nyeri dada yang dalam istilah medisnya disebut angina.<br />
<br />
Hendaknya dibedakan antara keluhan nyeri pada sindrom serangan jantung koroner akut (SSJKA) dengan serangan jantung<br />
koroner (SJK) (infark miokard). Pada SJK, angina terjadi akibat sumbatan total pembuluh darah jantung karena aktivitas fisik yang berlebihan. Sementara pada SSJKA angina terjadi akibat sumbatan tidak total yang dirasakan saat istirahat. "SSJKA ini memang mendadak. Bukan karena capek, masuk angin, atau penyakit-penyakit lainnya. Biasanya penderita akan meninggal paling lama lima belas menit setelah keluhan rasa nyeri pertama kali dirasakan".<br />
<br />
Masyarakat diminta waspada terhadap keluhan angin ini. Soalnya penderita sebelum terserang akan tampak sehat-sehat. Solusi<br />
satu-satunya hanyalah melonggarkan sumbatan yang terjadi, yaitu dengan memberikan obat anti platelet (sel pembeku darah) dan anti koagulan. Atau, obat untuk mengantisipasi ketidak-seimbangan supplai oksigen dan kebutuhan oksigen. Misalnya nitrat, betabloker, dan kalsium antagonis.<br />
<br />
Di tempat terpisah. Ahli jantung RS Jantung Harapan Kita dr. Santoso Karo-Karo MPH:, SpJp mengungkapkan kondisi rumah sakit di Indonesia tidak terlalu bisa diharapkan untuk pengobatan SSJKA. Rumah sakit terkesan lambat menangani pasien. Untuk itu ia menyarankan agar penderita yang sudah tahu bahwa dirinya memiliki gangguan jantung sebaiknya membawa tablet antiplatelet ke manapun ia pergi. Obat antiplatelet yang paling murah dan gampang di cari adalah aspirin. Obat ini selain bermanfaat sebagai<br />
pertolongan pertama mengatasi nyeri dan melonggarkan kembali pembuluh darah yang tersumbat oleh thrombosit atau platelet (sel <br />
pembeku darah).Chairunnisahttp://www.blogger.com/profile/11164618664341652934noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4689738438159096835.post-81271088582737689842011-01-19T05:01:00.000-08:002011-01-19T05:07:00.841-08:00Mengenali Gejala Jantung Koroner<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrlujQkE4CO26V3VmpA6ypNHM5c0CFEPar4hvciOp84YgGQUi13NAGnd6zXr8gPMlW7leWsCMGknlGPEd1ZkTddtZesBFTW2bRxlg3Xy30Xmnb4DDhSxVsjGEIAjImn2osWD0WeSgaKaXF/s1600/SAKIT-JANTUNG-KORONER.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrlujQkE4CO26V3VmpA6ypNHM5c0CFEPar4hvciOp84YgGQUi13NAGnd6zXr8gPMlW7leWsCMGknlGPEd1ZkTddtZesBFTW2bRxlg3Xy30Xmnb4DDhSxVsjGEIAjImn2osWD0WeSgaKaXF/s320/SAKIT-JANTUNG-KORONER.jpg" width="320" /></a></div><br />
<span style="font-family: verdana,arial,helvetica; font-size: x-small;">Tak cuma nyeri dada. Penyakit jantung koroner juga memiliki gejala khas lainnya. Anda perlu mengenalinya. Jangan sepelekan nyeri dada! Apalagi jika nyeri itu Anda rasakan di bagian tengah dada dan menjalar ke lengan kiri atau leher, bahkan menembus ke punggung. Perlu Anda tahu, nyeri dada merupakan keluhan yang paling sering dirasakan oleh penderita penyakit jantung koroner (PJK).<br />
<br />
Seperti dikatakan dokter Yoga Yuniadi SpJp, spesialis jantung dan pembuluh darah dari Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara, nyeri dada yang disebut juga <i>angina pectoris</i> bukanlah satu-satunya gejala PJK. Penyakit mematikan ditandai pula oleh penjalaran nyeri hingga ke lengan kiri, leher, bahkan menembus ke punggung. ''Nyeri dada khas PJK timbul hanya ketika melakukan aktivitas fisik dan akan berkurang jika istirahat,'' lanjut Yogi. <br />
<br />
Itu sebabnya, orang seringkali mengabaikan nyeri ini karena dianggap hanya gejala sakit biasa. Padahal, jika tak segera ditindaklanjuti, gejala ini akan memicu serangan jantung tiba-tiba (infark miokard akut) dan dapat menimbulkan kematian. Selain gejala-gejala di atas, dapat pula timbul gejala penyerta seperti keluar keringat dingin dan munculnya rasa mual. Sayangnya, pemahaman masyarakat terhadap PJK masih kurang. Data menunjukkan, sekitar 50 persen kasus meninggalnya penderita penyakit jantung disebabkan oleh kurang pahamnya si penderita dan orang-orang terdekatnya terhadap penyakit ini sehingga penderita tidak sempat dibawa ke rumah sakit. <br />
<br />
Saat ini, PJK merupakan salah satu penyebab utama kematian. Di Indonesia, jumlah penderitanya pun terus bertambah. Salah satu sebabnya, adalah telah terjadi perubahan pola hidup, terutama konsumsi makanan yang cenderung kurang sehat. Selain itu, tekanan lingkungan kerja yang menyebabkan stres berkepanjangan juga meningkatkan risiko munculnya PJK. <br />
<br />
<b>Apa itu PJK</b><br />
PJK adalah penyempitan atau tersumbatnya pembuluh darah arteri jantung yang disebut pembuluh darah koroner. Sebagaimana halnya organ tubuh lain, jantung pun memerlukan zat makanan dan oksigen agar dapat memompa darah ke seluruh tubuh. Pasokan zat makanan dan darah ini harus selalu lancar karena jantung bekerja keras tanpa henti. Pembuluh darah koroner lah yang memiliki tugas untuk memasok darah ke jantung. Tentu saja, jantung akan bekerja baik jika terdapat keseimbangan antara pasokan dan pengeluaran. ''Jika pembuluh darah koroner tersumbat atau menyempit, maka pasokan darah ke jantung pun akan berkurang.</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1_oFGX4EkWre2kdvbgkkRu2o0YJIN8R_P_GsPMEcoy9U58ZWv-v9Lhn8ft88OsHbA1fxjTzmFW5RbU_GbZ7f7i7YsNljZ8SduC0Z44NskyDHsqQSUG9it2OVZtjmyblXD6d4p3F-6HSro/s1600/penyakit-jantung.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="318" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1_oFGX4EkWre2kdvbgkkRu2o0YJIN8R_P_GsPMEcoy9U58ZWv-v9Lhn8ft88OsHbA1fxjTzmFW5RbU_GbZ7f7i7YsNljZ8SduC0Z44NskyDHsqQSUG9it2OVZtjmyblXD6d4p3F-6HSro/s320/penyakit-jantung.jpg" width="320" /></a></div><span style="font-family: verdana,arial,helvetica; font-size: x-small;"><br />
<br />
Akibatnya, terjadi ketidakseimbangan antara kebutuhan dan pasokan zat makanan dan oksigen,'' jelas Yoga, alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) 1989. Menurutnya, makin besar prosentase penyempitan pembuluh koroner, makin berkurang aliran darah ke jantung. Akibatnya, timbullah nyeri dada. <br />
<br />
Ada beberapa hal yang menjadi faktor risiko PJK. Hipertensi (tekanan darah tinggi), diabetes mellitus, merokok, kurangnya aktivitas fisik, dan dislipidemia adalah faktor risiko yang dapat diubah (<i>modifiable</i>). Artinya, Anda dapat melakukan tindakan-tindakan untuk mencegah timbulnya faktor-faktor risiko di atas agar terhindar dari PJK. <br />
<br />
Karena itu, bila Anda menderita hipertensi, dianjurkan untuk menurunkan tekanan darah sampai pada tingkat yang aman. Hindari pula makanan yang banyak mengandung kolesterol. ''Periksakan kadar kolesterol Anda secara rutin dan capailah target kadar kolesterol darah yang sehat.'' Jangan lupa pula, olahraga yang teratur dan terukur. Dalam hal ini, yang paling dianjurkan adalah olahraga yang bersifat aerobik.<br />
<br />
Di samping faktor risiko yang dapat diubah, ada pula faktor risiko yang tidak dapat diubah (<i>inmodifiable</i>). Termasuk dalam faktor risiko yang tak dapat diubah adalah jenis kelamin pria, usia (di atas 40 tahun), dan riwayat keluarga dengan PJK. Walau begitu, bukan berarti wanita terbebas sepenuhnya dari risiko PJK. ''Di Amerika, kematian mendadak akibat PJK justru sebagian besar terjadi pada wanita,'' kata Yoga. Pada usia muda, memang lebih sedikit wanita yang terkena PJK. Namun, pada wanita yang berusia 65 tahun lebih atau wanita di usia menopause, besarnya risiko untuk terkena PJK sama dengan pria. Risiko PJK yang lebih tinggi akan dialami pula oleh wanita yang berusia di atas 35 tahun dengan kebiasaan merokok. <br />
<br />
<b>Makin dini, makin baik</b><br />
Secara umum, spektrum PJK dibagi menjadi dua yaitu spektrum stabil dan tidak stabil (kegawatan). Pada spektrum stabil, kata Yoga, gejala baru timbul ketika terjadi peningkatan aktivitas. ''Ini dapat dicegah dengan melakukan perubahan gaya hidup. Berhenti merokok misalnya atau rajin berolahraga.'' Terhadap penderita PJK pada spektrum stabil ini biasanya diberikan obat. <br />
<br />
Pada penderita PJK spektrum tidak stabil, nyeri dada muncul bahkan pada saat beristirahat. Nyerinya pun dapat terjadi selama 15 menit, dan nyeri itu biasanya tetap terasa meski telah diberi obat. Menurut ayah tiga anak ini, yang perlu dilakukan saat seseorang terkena serangan jantung adalah segera hentikan aktivitas, dibaringkan, ditenangkan, dan dilonggarkan pakaiannya. Untuk menyelamatkan penderita jantung, kata Yogi, segera bawa ke rumah sakit agar dapat dilakukan upaya pembukaan kembali sumbatan arteri koroner yang terjadi (reperfusi). ''Ingat, <i>time is muscle</i>. Artinya, makin dini penanganannya, makin banyak otot jantung yang bisa diselamatkan.''</span><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhvvAUhLX4PF9cEro4dPDfLWqlYwi4kIkUEbq18_y5XIuog_4Ai1Ga9LnrE1p9BuL2uUAzw8_QndSH6oHEhxwvdRlUaHYu8lR3yp2JxdkUm2pBtWHx1e6jGtuODzh-iTTYs9eeq-mXtUZr/s1600/keringat-dingin-bisa-bawa-kematian.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhvvAUhLX4PF9cEro4dPDfLWqlYwi4kIkUEbq18_y5XIuog_4Ai1Ga9LnrE1p9BuL2uUAzw8_QndSH6oHEhxwvdRlUaHYu8lR3yp2JxdkUm2pBtWHx1e6jGtuODzh-iTTYs9eeq-mXtUZr/s1600/keringat-dingin-bisa-bawa-kematian.jpg" /></a><span style="font-family: verdana,arial,helvetica; font-size: x-small;"></span><br />
<span style="font-family: verdana,arial,helvetica; font-size: x-small;"></span><br />
<span style="font-family: verdana,arial,helvetica; font-size: x-small;"></span><br />
<span style="font-family: verdana,arial,helvetica; font-size: x-small;"></span><br />
<span style="font-family: verdana,arial,helvetica; font-size: x-small;"></span><br />
<span style="font-family: verdana,arial,helvetica; font-size: x-small;"><br />
Reperfusi dapat dilakukan dengan menggunakan obat tromboliosis atau penghancur gumpalan darah atau memakai cara mekanis yaitu dengan intervensi kateterisasi jantung yang disebut Percutaneous Ballon Angioplasty (PTCA) melalui peniupan (<i>balloning</i>) atau pemasangan penyangga (<i>stent</i>). Selain itu, dapat pula dilakukan operasi <i>by pass</i> atau Coronary Artery Bypass Grafting (CABG) dengan memasang pembuluh darah pintas (<i>bypass grafting</i>) pada pembuluh koroner jantung yang sempit atau tersumbat (baca boks). CABG merupakan merupakan bedah jantung koroner yang prosesnya lebih cepat. Bahkan, beberapa pasien dapat dibangunkan di kamar operasi.</span>Chairunnisahttp://www.blogger.com/profile/11164618664341652934noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-4689738438159096835.post-37901597053664213142011-01-19T04:53:00.000-08:002011-01-19T04:53:18.908-08:00Penyakit Jantung Koroner dan Solusinya<div class="feedback"> <br />
</div><h3 class="storytitle"></h3><div style="text-align: left;"> <div style="text-align: left;"><a href="http://obatkankerdanjantung.com/wp-content/uploads/2010/03/serangan-jantung.jpg"><img alt="" class="alignleft size-full wp-image-45" height="241" src="http://obatkankerdanjantung.com/wp-content/uploads/2010/03/serangan-jantung.jpg" title="serangan jantung" width="300" /></a> Penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu pada orang dewasa di Amerika. Setiap tahunnya, di Amerika Serikat, ada 1,5 juta orang mengalami serangan jantung. 478.000 orang meninggal karena penyakit jantung koroner.</div><div style="text-align: left;">Penyakit jantung, stroke, dan penyakit periferal arterial merupakan penyakit yang mematikan. Di seluruh dunia, jumlah penderita penyakit ini terus bertambah. Ketiga kategori penyakit ini tidak lepas dari gaya hidup yang kurang sehat yang banyak dilakukan seiring dengan berubahnya pola hidup.</div><div style="text-align: left;">Faktor-faktor pemicu serangan jantung ialah rokok, mengkonsumsi makanan berkolestrol tinggi, kurang gerak, malas berolahraga, stres, dan kurang istirahat.</div><div style="text-align: left;">Jantung adalah organ berupa otot, berbentuk kerucut, berongga dan dengan basisnya di atas dan puncaknya di bawah. Apex-nya (puncak) miring ke sebelah kiri. Berat jantung kira-kira 300 gram. Agar jantung berfungsi sebagai pemompa yang efisien, otot-otot jantung, rongga atas dan rongga bawah harus berkontraksi secara bergantian. Laju denyut-denyut jantung atau kerja pompa ini dikendalikan secara alami oleh suatu “pengatur irama”, yang disebut <em>nodus sinotrialis</em>, yang terletak didalam dinding serambi kanan.</div><div style="text-align: left;">Sebuah impuls listrik yang ditransmisikan dari <em>nodus sinotrialis </em>ke kedua serambi membuat keduanya berkontraksi secara serentak. Arus listrik ini selanjutnya di teruskan ke dinding-dinding bilik, yang pada gilirannya membuat bilik-bilik berkontraksi secara serentak. Periode kontraksi ini disebut <em>systole</em>. Selanjutnya periode ini diikuti dengan sebuah periode relaksasi pendek–kira-kira 0,4 detik–yang disebut <em>diastole</em>, sebelum impuls berikutnya datang. <em>Nodus sinotrialus</em> menghasilkan antara 60 hingga 72 impuls seperti ini setiap menit ketika jantung sedang santai. Produksi impuls-impuls ini juga dikendalikan oleh suatu bagian sistem syaraf yang disebut sistem syaraf otonom, yang bekerja diluar keinginan kita. Sistem listrik built-in inilah yang menghasilkan kontraksi-kontraksi otot jantung beirama yang disebut denyut jantung.</div><div style="text-align: left;">Ada berbagai jenis penyakit jantung, diantaranya adalah penyakit jantung koroner, penyakit jantung bawaan, penyakit jantung rematik, penyakit jantung hipertensi, penyakit jantung lemah dan penyakit jantung iskemik.</div><div style="text-align: left;"><strong>Apa penyebab dari Penyakit Jantung Koroner?</strong><br />
Penyakit Jantung Koroner pada mulanya disebabkan oleh penumpukan lemak pada dinding dalam pembuluh darah jantung (pembuluh koroner), dan hal ini lama kelamaan diikuti oleh berbagai proses seperti penimbunan jaringan ikat, pengapuran, pembekuan darah, dan lain-lain,yang semuanya akan mempersempit atau menyumbat pembuluh darah. Hal ini mengakibatkan otot jantung di daerah tersebut mengalami kekurangan aliran darah dan dapat menimbulkan berbagai akibat yang cukup serius, dari angina pectoris (nyeri dada) sampai infark jantung, atau serangan jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak.</div><div style="text-align: left;">Beberapa faktor resiko terpenting penyakit jantung koroner :</div><ul><li> Kadar Kolesterol Total dan LDL tinggi</li>
<li>Kadar Kolesterol HDL rendah</li>
<li>Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)</li>
<li>Merokok</li>
<li>Diabetes Mellitus</li>
<li>Kegemukan</li>
<li>Riwayat keturunan penyakit jantung dalam keluarga</li>
<li>Kurang olah raga</li>
<li>Stres</li>
</ul><div style="text-align: center;"><a href="http://obatkankerdanjantung.com/wp-content/uploads/2010/03/jantung-koroner.jpg"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-36" height="320" src="http://obatkankerdanjantung.com/wp-content/uploads/2010/03/jantung-koroner.jpg" title="jantung koroner" width="400" /></a>Gambar plak di dalam dinding arteri</div></div><div style="text-align: left;">Bila anda menyandang salah satu atau beberapa faktor resiko tersebut di atas, anda dianjurkan secara berkala memeriksakan kesehatan jantung anda kepada seorang ahli. Adanya dua atau lebih faktor resiko di atas akan menaikkan resiko total terhadap penyakit jantung koroner.</div><div style="text-align: center;"><a href="http://obatkankerdanjantung.com/wp-content/uploads/2010/03/proses-penyumbatan-arteri.jpg"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-43" height="282" src="http://obatkankerdanjantung.com/wp-content/uploads/2010/03/proses-penyumbatan-arteri.jpg" title="proses penyumbatan arteri" width="400" /></a>Proses penyumbatan pembuluh arteri</div>Penyakit jantung bawaan atau <em>congenital heart disease</em> adalah suatu kelainan formasi dari jantung atau pembuluh besar dekat jantung. “Congenital” hanya berbicara tentang waktu tapi bukan penyebabnya. Itu artinya “lahir dengan” atau “hadir pada kelahiran”.<br />
Nama alternatif lainnya untuk penyakit jantung bawaan adalah <em>congenital heart defect, congenital heart malfomation, congenital cardiovascular disease, congenital cardiovascular defect</em>, dan <em>congenital cardiovascular malformation</em>.Chairunnisahttp://www.blogger.com/profile/11164618664341652934noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4689738438159096835.post-16258489608509440222011-01-19T04:46:00.000-08:002011-01-19T04:50:04.491-08:00Penyakit jantung koroner sangat mematikan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwYPTXPr80SROrBsIvcYqd6vlZMp2MDdXiWDq57Df5zxDdUVBFj82-n8q57pLF4__1Aj-NHsNgTa_1W-fIEzwNMCUPRD3GnxMPSIZyMZaICtK_E9Hvi7yFfNh-N81SqeE3VwVDDitSMyuZ/s1600/Penyakit-Jantung-Koroner.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwYPTXPr80SROrBsIvcYqd6vlZMp2MDdXiWDq57Df5zxDdUVBFj82-n8q57pLF4__1Aj-NHsNgTa_1W-fIEzwNMCUPRD3GnxMPSIZyMZaICtK_E9Hvi7yFfNh-N81SqeE3VwVDDitSMyuZ/s1600/Penyakit-Jantung-Koroner.jpg" /></a></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Penyakit jantung koroner memang sangat mematikan. Di negara-negara berkembang seperti Amerika, Inggris, Singapura, dan Indonesia misalnya, penyakit jantung koroner merupakan salah satu pengancam jiwa manusia yang masih sangat merajalela di samping wabah-wabah lain seperti bencana alam atau <a href="http://www.forumsains.com/index.php?PHPSESSID=6e1mslo9i6q02q2k42ap2mlnq7">flu burung</a>. Telah banyak orang yang meninggal karena penyakit ini, dan biaya operasi untuk menyembuhkan pasien penyakit jantung koroner ini pun sangatlah mahal. Walaupun penyakit ini pada umumnya menyerang orang-orang yang relatif sudah cukup tua, sekitar umur 50 tahun dan ke atas, kita tidak boleh mengendurkan kewaspadaan kita dan juga pengetahuan kita tentang penyakit jantung koroner, karena penyakit ini berawal dari kelalaian kita saat kita masih muda.<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwJvzwgUquQKlM-6hbZ537kU2BABWS8IteBWgLwMQE8IHGvlva7IxLohIHwIumviVs-xMpbLXLWiurKW4_iO5qYlfqqtO4t02hdppX9jXwjyn1BsQrcSSDxR7AmPkjbocRmbt08hvzBDXY/s1600/penyakit_jantung1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwJvzwgUquQKlM-6hbZ537kU2BABWS8IteBWgLwMQE8IHGvlva7IxLohIHwIumviVs-xMpbLXLWiurKW4_iO5qYlfqqtO4t02hdppX9jXwjyn1BsQrcSSDxR7AmPkjbocRmbt08hvzBDXY/s320/penyakit_jantung1.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Arteri koroner merupakan pembuluh darah yang mensuplai jantung dengan darah. Arteri koroner itu lebih spesifiknya memberikan oksigen-oksigen yang terdapat di dalam darah ke otot – otot jantung yang terdapat di dinding jantung. Hal ini sangat perlu dipertahankan agar seseorang dapat bertahan hidup karena oksigen-oksigen ini akan digunakan untuk respirasi otot jantung agar jantung dapat terus memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Jika oksigen-oksigen ini tidak dapat disalurkan dengan baik ke otot-otot jantung, maka jantung akan menjadi lemah dan tidak dapat menyediakan darah ke seluruh bagian tubuh. Hasilnya, orang tersebut akan meninggal karena proses-proses biologis di dalam dirinya tidak dapat dilakukan karena organ-organ tubuh tidak mendapatkan nutrisi dan oksigen dari darah.</div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dalam penyakit jantung koroner, arteri koroner ini menjadi semakin sempit dan kadang-kadang terblokir. Hal ini menyebabkan darah tidak dapat disalurkan dengan baik ke otot-otot jantung. Pada tahap awal, mungkin si penderita masih dapat bernafas dengan normal dan darah yang mengalir ke otot jantung masih cukup. Namun, ketika dia melakukan aktivitas yang melelahkan seperti berolahraga atau memarahi orang lain, arteri koroner yang menyempit tidak dapat mensuplai darah yang cukup ke otot-otot jantung. Padahal, pada saat ini, jantung memerlukan darah lebih agar tubuh mendapatkan energi yang cukup untuk melakukan aktivitas yang melelahkan itu. Si penderita bisa jatuh pingsan dan tidak sadarkan diri, dan bahkan bisa langsung meninggal dunia.<br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Penyempitan arteri koroner ini biasa disebut arteriosclerosis, dan salah satu bentuk arteriosclerosis adalah penyempitan karena lemak jenuh, yang disebut atherosclerosis. Dalam proses ini, lemak-lemak terkumpul di dinding arteri dan penebalan ini menghasilkan permukaan yang kasar pada dinding arteri dan juga penyempitan arteri koroner. Hal ini membuat kemungkinan adanya penggumpalan darah pada bagian arteri yang menyempit ini. Jika darah terus menggumpal, maka tidak ada lagi darah yang bisa mengalir karena darah ini diblok oleh gumpalan darah yang sudah menjadi keras.</div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Jika tidak ada lagi darah yang dapat mengalir melalui arteri koroner, maka si penderita akan mengalami serangan jantung. Pada tahap inilah si penderita tidak dapat melanjutkan aktivitinya dan akan jatuh lemas karena ada bagian dari otot jantungnya yang telah mati lantaran tidak mendapatkan cukup darah. Penderita yang mengalami serangan jantung perlu secepatnya dibawa ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan segera seperti pemberian oksigen agar dia tidak memasuki tahap yang kritis. Akan tetapi, jika bagian dari otot jantung yang mati itu sangatlah besar, maka dampak yang dialami orang tersebut akan sangat fatal, dan bisa membawa orang itu kepada kematian.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiw1fVM7IB6FFpKA_kgdOtbsD3XYjIktUmpRXnSdlMS3L2KD-EGGnbaM851P_Ez9iwQd3905sJT-Jetm7yWXBJL3XHJbFQ19S17L2RDol8yDNxc7WQIbqyaSdq0Ri3YbFwoyg5WecxF_TBV/s1600/1227248620X310.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="193" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiw1fVM7IB6FFpKA_kgdOtbsD3XYjIktUmpRXnSdlMS3L2KD-EGGnbaM851P_Ez9iwQd3905sJT-Jetm7yWXBJL3XHJbFQ19S17L2RDol8yDNxc7WQIbqyaSdq0Ri3YbFwoyg5WecxF_TBV/s320/1227248620X310.jpg" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwJvzwgUquQKlM-6hbZ537kU2BABWS8IteBWgLwMQE8IHGvlva7IxLohIHwIumviVs-xMpbLXLWiurKW4_iO5qYlfqqtO4t02hdppX9jXwjyn1BsQrcSSDxR7AmPkjbocRmbt08hvzBDXY/s1600/penyakit_jantung1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br />
</a></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div>Oleh karena itu, sebaiknya sejak muda kita menghindari makanan-makanan berlemak seperti lemak hewan. Lemak hewan ini sangatlah jenuh dan sebaiknya digantikan dengan lemak tumbuhan yang tidak berbahaya. Malahan lemak tumbuhan dapat menurunkan kadar kolestrol dalam darah dan jika kita sering berolahraga dan tidak memiliki tekanan darah tinggi, maka kemungkinan kita terkena penyakit jantung koroner ini sangatlah kecil.Chairunnisahttp://www.blogger.com/profile/11164618664341652934noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4689738438159096835.post-13669746717426690202011-01-19T04:37:00.001-08:002011-01-19T04:37:49.985-08:00Penyakit jantung koroner (PJK)<span style="color: blue;"><span style="font-family: verdana,arial,helvetica; font-size: xx-small;"> <strong><span style="text-decoration: underline;"><strong>Penyakit</strong> jantung koroner (PJK)</span> </strong>telah menjadi penyebab utama kematian dewasa ini. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat lebih dari 7 juta orang meninggal akibat PJK di seluruh dunia pada tahun 2002. Angka ini diperkirakan meningkat hingga 11 juta orang pada tahun 2020.</span></span> <br />
<div style="text-align: justify;"><span style="color: black;">Di Indonesia, kasus PJK semakin sering ditemukan karena pesatnya perubahan gaya hidup. Meski belum ada data epidemiologis pasti, angka kesakitan/kematiannya terlihat cenderung meningkat. Hasil Survei Kesehatan Nasional tahun 2001 menunjukkan tiga dari 1.000 penduduk Indonesia menderita PJK.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;"><img alt="jantung-koroner-parah" class="size-full wp-image-18 alignright" height="209" src="http://rizalsains.student.umm.ac.id/files/2010/02/jantung-koroner-parah.jpg" title="jantung-koroner-parah" width="277" /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;">PJK terjadi karena penyempitan/ penyumbatan pembuluh darah koroner yang berfungsi mendistribusikan darah dan oksigen ke otot jantung. Penyumbatan (plak aterosklerosis) disebabkan tertumpuknya endapan lemak (terutama kolesterol LDL), sel-sel otot polos pembuluh darah dan matriks ekstraseluler lainnya di sepanjang dinding arteri sebagai hasil proses yang berlangsung bertahun-tahun. Jika aliran darah berkurang secara bermakna, maka penderita perlu segera mendapat tindakan medis.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;">Keluhan penderita PJK bervariasi. Umumnya <em>angina pectoris</em>, rasa sakit di dada seperti tertekan benda berat yang kadang menjalar ke lengan, rahang, dan punggung. Ada pula penderita yang mengeluh leher seperti tercekik atau merasa sakit di ulu hati. Keluhan biasanya terjadi saat penderita melakukan aktivitas fisik atau stres yang membuat jantung berdenyut lebih kencang dan menuntut lebih banyak oksigen.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;">Sebagian penderita bahkan datang ke dokter dalam keadaan serangan jantung (infark miokard akut) dengan rasa sakit yang lebih hebat dan lama, sehingga badan basah kuyup dengan keringat dingin. Jika tidak ditangani secara baik, bisa berujung pada kematian.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;">Faktor risiko PJK dapat dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu faktor risiko yang dapat dikurangi, diperbaiki atau dimodifikasi, dan faktor risiko yang bersifat alami atau tidak dapat dicegah. Faktor risiko yang tak dapat diubah adalah usia (lebih dari 40 tahun), jenis kelamin (pria lebih berisiko) serta riwayat keluarga. Faktor risiko yang bisa dimodifikasi, antara lain kebiasaan merokok, dislipidemia, kurang gerak, kegemukan, diabetes melitus, stres, infeksi, serta gangguan pada darah (fibrinogen, faktor trombosis, dan sebagainya). Oleh sebab itu, beberapa usaha sebenarnya dapat dilakukan untuk mengurangi faktor risiko tersebut, seperti diet yang sehat, lebih banyak mengkonsumsi serat yang larut, olahraga rutin dan teratur, serta berhenti merokok.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;"><em>Alternatif Terapi</em></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;">Pilihan terapi PJK berkembang sesuai kemajuan teknologi. Umumnya dibagi menjadi terapi dengan obat- obatan, angioplasti koroner (PTCA), dan bedah pintas koroner (CABG). Obat PJK berupa obat antiangina (nitrat, beta blocker, calcium chanel blockers), berguna untuk mengurangi konsumsi oksigen otot jantung dan menambah aliran darah koroner dengan cara melebarkan pembuluh darah.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;"><img alt="jantungkoroner_clip_image002" class="alignleft" height="252" src="http://rizalsains.student.umm.ac.id/files/2010/02/jantungkoroner_clip_image002.jpg" title="jantungkoroner_clip_image002" width="315" /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;">Obat diuretik berkhasiat meningkatkan pengeluaran garam dan air lewat urine sehingga mengurangi jumlah cairan dalam sirkulasi sekaligus menurunkan tekanan darah. Obat digitalis berfungsi menambah kekuatan kontraksi otot jantung, sehingga memperbaiki fungsi kerja jantung. Obat ini sering dipakai juga sebagai antiaritmia (anti gangguan irama jantung).</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;">Obat antihipertensi, bekerja melebarkan pembuluh darah/ merelaksasikan otot halus arteri. Yang paling populer adalah obat-obatan antiplatelet (aspirin), berfungsi mengencerkan darah.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;">Penelitian terakhir menunjukkan pemberian statin (obat penurun kolesterol) lewat oral sesudah serangan jantung mampu menurunkan angka kematian hingga 34 persen per tahun. Efek antiperadangan obat ini memiliki kemampuan memperkuat lapisan pelindung plak, menstabilisasikan plak, dan bahkan dapat mengurangi penyempitan. Sayangnya hingga saat ini belum ada satu pun obat yang dapat menghancurkan sumbatan/plak yang menjadi dasar penyebab PJK.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;"><em>Risiko Tinggi</em></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;">Pada penderita berisiko tinggi, obat-obatan kerap kurang memadai, sehingga hanya ada dua cara untuk mengatasi sumbatan ini, yakni angioplasti koroner dan bedah pintas koroner. Tindakan hanya dilakukan bila sumbatan melebihi 50 persen diameter lumen pembuluh darah koroner lewat pemeriksaan angiografi. Angioplasti koroner merupakan metode tindakan intervensi untuk memperbaiki pembuluh darah secara dini dengan penggunaan balon untuk membuka pembuluh darah yang tersumbat. Tindakan ini dapat menurunkan tingkat kematian hingga 36 persen. Terapi ini dikenalkan pertama kali oleh Dr Andreas Gruentzig di tahun 1977.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;">Saat itu, masih dilakukan dengan alat yang sangat sederhana. Perkembangan teknologi khususnya di bidang kateter, balon, dan alat-alat medis baru seperti stent, obat-obatan, sinar x, dan kemampuan operatornya, semakin mempopulerkan terapi ini. Tindakan dilakukan di laboratorium kateterisasi yang menyerupai ruang operasi. Penderita dibaringkan di meja dan dihubungkan dengan alat monitor irama jantung secara terus-menerus. Setelah pembiusan lokal, sebuah kateter lalu dimasukkan ke arteri lewat lipatan paha atau pergelangan tangan. Melalui kateter itu dimasukkan kateter lain yang mempunyai balon di ujungnya dan diarahkan ke jantung dengan bantuan monitor. Saat mencapai pembuluh darah yang tersumbat, balon dikembangkan untuk menyingkirkan plak, sehingga jantung kembali memperoleh pasokan darah secara normal.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;">PTCA dianggap berisiko lebih kecil dan hanya memerlukan perawatan singkat (1-2 hari) di rumah sakit. Di dunia saat ini dilakukan lebih dari 1 juta kasus per tahunnya. Kelemahannya berupa risiko terjadinya penyempitan kembali (restenosis) hingga sebesar 50 persen dari diameter lumen di tempat yang sama dalam kurun waktu 3-6 bulan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;"><img alt="plakdalamarteri" class="size-full wp-image-28 alignright" height="232" src="http://rizalsains.student.umm.ac.id/files/2010/02/plakdalamarteri.jpg" title="plakdalamarteri" width="290" /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;">Para ahli terus meneliti cara mengatasi masalah ini. Aneka obat seperti golongan kortikosteroid, sitostatik, penurun lemak, vitamin E dosis tinggi, dan lainnya telah dicoba. Tetapi gagal karena restenosis bersifat lokal. Obatnya pun harus diberikan lokal lewat kateter dengan dua metode, yaitu radiasi sinar gama atau beta intrakoroner. Hambatannya adalah fasilitas yang terbatas dan efek samping yang mungkin timbul.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;">Metode lain adalah dengan melapisi stent (semacam kerangka metal yang berfungsi sebagai penyangga supaya pembuluh darah tetap terbuka) dengan obat pencegah tumbuhnya jaringan baru, seperti Sirolimus dan Paclitaxel. Obat dilepas saat stent dicopot dan perlahan obat itu bereaksi dengan plak, sehingga pertumbuhan sel terhambat, bahkan terhenti.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;">Metode ini bisa menurunkan angka restenosis hingga 5 persen dan pada penderita diabetes melitus bahkan mencapai 10 persen, serta terbukti aman karena tak dijumpai efek samping sistemik. Meski begitu, penelitian terus dilanjutkan karena metode ini masih belum sempurna.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;">Angioplasti koroner yang dipaksakan pada lesi koroner berat dan melibatkan banyak pembuluh darah berisiko tinggi terjadinya penyempitan ulang dan bahkan penyumbatan. Lagi pula tindakan angioplasti berulang, terlebih bila memerlukan banyak stent, juga memerlukan biaya besar.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;">Bisa jadi biaya angioplasti akhirnya malah lebih besar daripada tindakan bedah dan akhirnya penderita juga harus dikirim ke meja operasi dengan disertai risiko yang lebih tinggi.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;">Pada keadaan demikian, pilihan bedah pintas koroner dari semula akan lebih menguntungkan. Operasi bedah juga lebih menguntungkan pada penderita dengan penyempitan yang terletak di posisi pembuluh koroner utama kiri, penderita diabetes melitus dan penderita dengan penurunan fungsi jantung.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;">Dokter spesialis bedah jantung melakukan pemasangan pembuluh darah pintas (bypass) pada pembuluh darah koroner yang menyempit/tersumbat dengan menggunakan pembiusan total. Materi bypass dapat diambil dari pembuluh darah balik kaki, pembuluh darah di bawah dada atau di lengan. Teknik ini pertama kalinya diperkenalkan Dr Rene Favoloro di Cleveland Clinic, AS pada tahun 1969. Saat ini lebih dari 300 000 operasi ini telah dilakukan di AS setiap tahunnya. Sayangnya pembuluh darah baru yang ditanam (graft) tidak selalu terjamin bebas masalah. Bisa jadi dalam perjalanan waktu, graft menyempit/menyumbat, sehingga memerlukan angioplasti atau operasi ulangan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;">Risiko telah semakin kecil dengan meningkatnya pengalaman, penemuan obat-obatan dan perkembangan teknologi. Angka kematian berkisar antara 1-2 persen. Bahkan, di pusat jantung yang besar/terkenal, bisa mencapai di bawah 1 persen.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;"><img alt="chol-arter" class="size-full wp-image-30 alignleft" height="220" src="http://rizalsains.student.umm.ac.id/files/2010/02/chol-arter.jpg" title="chol-arter" width="295" /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;">Kini juga dikenal <em>off pump bypass surgery</em>, yaitu tindakan bedah jantung tanpa menggunakan bantuan mesin jantung paru. Penanaman <em>graft</em> dilakukan pada jantung yang masih berdenyut (<em>beating heart</em>). Teknik ini dapat mengurangi biaya operasi, mempersingkat masa rawat inap dan mengurangi trauma, maupun komplikasi akibat bedah. Namun manfaatnya masih memerlukan evaluasi jangka panjang.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;">Pemilihan terapi PJK bergantung pada beberapa hal, seperti lokasi dan karakter penyempitan, jumlah pembuluh darah yang terlibat, fungsi jantung, adanya penyakit penyerta, usia, dan juga biaya. Masing-masing tindakan terbukti meningkatkan harapan dan kualitas hidup penderita PJK. Kekhawatiran risiko masing masing tindakan intervensi dapat dipahami, tetapi risiko itu telah jauh lebih kecil dibandingkan masa- masa sebelumnya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;">Pengambilan keputusan jenis tindakan oleh dokter yang merawat penderita secara objektif dan bijaksana sangatlah diperlukan untuk memberikan manfaat terapi yang sebesar mungkin bagi penderita PJK. Tentu saja berbagai tindakan ini perlu juga disertai perbaikan gaya hidup, yakni menerapkan pola makan yang sehat, diet rendah kolesterol, berolahraga secara teratur, dan menghindari stres.</span></div>Chairunnisahttp://www.blogger.com/profile/11164618664341652934noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4689738438159096835.post-53914270045140835522011-01-19T04:30:00.001-08:002011-01-19T04:30:54.214-08:00Apakah Penyebab Dari Penyakit Jantung Koroner ?<table class="contentpaneopen"><tbody>
<tr><td class="contentheading" width="100%"><br />
</td> <td align="right" class="buttonheading" width="100%"> </td> </tr>
</tbody></table><strong> <span style="color: green; font-family: Verdana; font-size: x-small;">KATETERISASI JANTUNG - ARTERIOGRAFI KORONER</span></strong><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><br />
<em>Tindakan Deteksi Penyempitan Pembuluh Darah Koroner Untuk Mengetahui Lebih Dini Adanya Ancaman Serangan Jantung Koroner</em></span><br />
<strong><span style="color: green; font-family: Verdana; font-size: x-small;">PTCA (PCI)</span></strong><br />
<em><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Tindakan Pelebaran Penyempitan Pembuluh Darah Koroner Dengan Balon (Tanpa Operasi)</span></em><br />
<strong><span style="color: green; font-family: Verdana; font-size: x-small;">Apa penyebab dari Penyakit Jantung Koroner?</span></strong><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><br />
Penyakit Jantung Koroner pada mulanya disebabkan oleh penumpukan lemak pada dinding dalam pembuluh darah jantung (pembuluh koroner), dan hal ini lama kelamaan diikuti oleh berbagai proses seperti penimbunan jarinrangan ikat, perkapuran, pembekuan darah, dll.,yang kesemuanya akan mempersempit atau menyumbat pembuluh darah tersebut. Hal ini akan mengakibatkan otot jantung di daerah tersebut mengalami kekurangan aliran darah dan dapat menimbulkan berbagai akibat yang cukup serius, dari <strong><span style="color: #006600;">Angina Pectoris</span></strong> (nyeri dada) sampai <strong><span style="color: #006600;">Infark Jantung</span></strong>, yang dalam masyarakat di kenal dengan serangan jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak.</span> <br />
<strong><span style="color: green; font-family: Verdana; font-size: x-small;">Beberapa faktor resiko terpenting Penyakit Jantung Koroner :</span></strong><br />
<ul><li><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Kadar Kolesterol Total dan LDL tinggi</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Kadar Kolesterol HDL rendah</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Merokok</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Diabetes Mellitus</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Kegemukan</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Riwayat keturunan penyakit jantung dalam keluarga</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Kurang olah raga</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Stress</span></li>
</ul><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Bila Anda menyandang salah satu atau beberapa faktor resiko tersebut diatas, Anda dianjurkan secara berkala memeriksakan kesehatan jantung Anda kepada seorang ahli. Adanya dua atau lebih faktor resiko akan berlipat kali menaikkan resiko total terhadap Penyakit Jantung Koroner.</span><br />
<strong><span style="color: white; font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="color: green;">Deteksi Penyakit Jantung Korone</span>r</span></strong><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Beberapa pemeriksaan dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya Penyakit Jantung Koroner antar lain : ECG, Treadmill, Echokardiografi dan Arteriorgrafi Koroner (yang sering dikenal sebagai <strong> <span style="color: #006600;">Kateterisasi</span></strong>).</span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Dengan pemeriksaan <span style="color: #006600;">ECG</span> dapat diketahui kemungkinan adanya kelainan pada jantung Anda dengan tingkat ketepatan 40%. Kemudian bila dianggap perlu Anda akan dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan<span style="color: #006600;"><strong> Treadmill</strong> <strong>Echokardiografi</strong></span>.</span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut kemungkinan Anda akan dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan <span style="color: #006600;"><strong>Arteriografi Koroner (Kateterisasi)</strong></span> yang mempunyai tingkat ketepatan paling tinggi (99 - 100%) untuk memastikan apakah Anda mempunyai Penyakit Jantung koroner.</span><br />
<span style="color: green; font-family: Verdana; font-size: x-small;"><strong>Apakah Kateterisasi Jantung?</strong></span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Kateterisasi Jantung merupakan pemeriksaan yang bertujuan untuk memeriksa struktur serta fungsi jantung, termasuk ruang jantung, katup jantung, otot jantung, sserta pembuluh darah jantung termasuk pembuluh darah koroner, terutama untuk mendeteksi adanya pembuluh darah jantung yang tersumbat.</span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Prosedur tersebut dilakukan oleh Dokter Spesialis dengan menggunakan alat <strong><span style="color: #006600;"> Angiografi</span></strong>. <span style="color: #006600;"><strong>Dengan pemberian zat kontras melalui kateter, dokter dapat mengetahui secara tepat letak, luas, serta berat atau derajat penyempitan pembuluh darad koroner</strong></span>. Hasil akan di rekam secara jelas di dalam film atau CD (Compact Disc)</span><br />
<div align="center"><br />
</div><div align="center"> <div align="center"> <table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" height="187" style="border-collapse: collapse; width: 576px;"><tbody>
<tr> <td style="padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" width="295"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"> </span><img border="0" height="136" src="http://www.medistra.com/images/stories/jantung1a.jpg" width="139" /></div></td> <td style="padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" width="295"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><img border="0" height="134" src="http://www.medistra.com/images/stories/jantung1b.jpg" width="134" /><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"> </span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" width="295"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Potongan melintang pembuluh arteri yang normal/ sehat</span></div></td> <td style="padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" width="295"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Potongan melintang pembuluh arteri yang menyempit karena timbunan kolesterol</span></div></td> </tr>
</tbody></table></div></div><div align="center"> </div><br />
<span style="color: green;"><strong><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Bagaimana dengan hasil Kateterisasi Jantung?</span></strong></span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Dokter Anda akan menjelaskan hasil film yang direkam selama tindakan dan kemungkinan pengobatan selanjutnya. Bila hasil dari film tersebut diketahui adanya penyempitan pembuluh koroner, maka dokter akan memberitahukan tindakan pengobatan selanjutnya apakah cukup dengan obat atau dengan tindakan pelebaran bagian pembuluh darah jantung yang menyempit atau tersumbat dengan menggunakan alat alat tertentu atau ditiup, <strong> <span style="color: green;">Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty, di singkat PTCA</span></strong> atau akhir akhir ini disebut <strong><span style="color: green;">Percutaneous Coronary intervention yang disingkat PCI</span></strong>; atau harus dilakukan <strong> <span style="color: green;">Operasi Jantung Terbuka (Open Heart Surgery)</span></strong> untuk memasang pembuluh darah baru menggantikan pembuluh darah jantung yang tersumbat <strong><span style="color: green;">Coronary Artery Bypass Surgery disingkat CABG.</span></strong></span><br />
<span style="color: green;"><strong><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Bagaimana dengan resiko Kateterisasi Jantung?</span></strong></span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Dengan semakin canggihnya peralatan Angiografi dan berkembangnya teknik teknik baru, pada umumnya tindakan kateterisasi secara praktis dianggap tidak ada resiko.</span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Menurut data statistik dari ribuan pasien yang telah menjalankan kateterisasi di RS Medistra menunjukkan bahwa angka keberhasilannya amat tinggi, setingkat dengan yang dilakukan di Amerika Serikat.</span><br />
<br />
<div align="center"> <table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" height="158" style="border-collapse: collapse; width: 555px;"><tbody>
<tr> <td style="padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" width="295"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"> </span><img border="0" height="134" src="http://www.medistra.com/images/stories/jantung2.jpg" width="142" /></div></td> <td style="padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" width="295"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><img border="0" height="139" src="http://www.medistra.com/images/stories/jantung2a.jpg" width="142" /><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"> </span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" width="295"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Sebelum Tindakan</span></div></td> <td style="padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" width="295"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Sesudah Tindakan</span></div></td> </tr>
</tbody></table></div><span style="color: green;"><strong><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Apa yang dimaksud dengan tindakan "Peniupan" (PTCA-PCI)?</span></strong></span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Tindakan "peniupan" atau "balonisasi" atau "Angioplasti" bertujuan untuk melebarkan penyempitan pembuluh koroner dengan menggunakan kateter khusus yang ujungnya mempunyai balon. Balon dimasukkan dan dikembangkan tepat ditempat penyempitan pembuluh darah jantung. Dengan demikian penyempitan tersebut menjadi terbuka.</span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Untuk menyempurnakan hasil peniupan ini, kadang - kadang diperlukan tindakan lain yang dilakukan dalam waktu yang sama, seperti <strong><span style="color: green;"> pemasangan ring atau cincin penyanggah (Stent), pengeboran kerak di dalam pembuluh darah (Rotablation) atau pengerokan kerak pembuluh darah (Directional Atherectomy)</span></strong>.</span><br />
<div align="center"><img border="0" height="259" src="http://www.medistra.com/images/stories/jantung3.jpg" width="439" /></div>Chairunnisahttp://www.blogger.com/profile/11164618664341652934noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4689738438159096835.post-11780398222689027782010-12-30T18:50:00.000-08:002010-12-30T18:50:10.416-08:00Jogging bikin pintar lohh!!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjF-bmffQv_SitV0jNdrQmddDamEUJqsB2xkwZMwZITVdIE4_YKEl43O8P7KnWj1jbmCrIyVi0woAmMP0hquTods8GETJLGYHfjBks6DNz2Ty_cNsgthQcfIOzSgHHm0bmKMgN_JzTHu7YJ/s1600/lari-ts-dlm.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjF-bmffQv_SitV0jNdrQmddDamEUJqsB2xkwZMwZITVdIE4_YKEl43O8P7KnWj1jbmCrIyVi0woAmMP0hquTods8GETJLGYHfjBks6DNz2Ty_cNsgthQcfIOzSgHHm0bmKMgN_JzTHu7YJ/s1600/lari-ts-dlm.jpg" /></a></div><br />
Jogging atau berlari disukai banyak orang karena mudah dilakukan dan murah meriah. Selain membuat tubuh sehat, rajin melakukan jogging juga bisa membuat orang makin pintar.<br />
<br />
Beberapa penelitian modern telah mengkategorikan jogging sebagai olahraga yang cocok dilakukan untuk semua kelompok usia, karena tidak memerlukan peralatan dan persyaratan khusus untuk melakukannya.<br />
<br />
Tak hanya itu, penelitian juga menemukan bahwa jogging yang dilakukan secara rutin dan konsisten dapat pula menjadi latihan otak yang dapat meningkatkan kemampuan intelektualitas.<br />
<br />
"Jogging tidak hanya bermanfaat untuk otot tetapi juga otak Anda," jelas Dr Kisou Kubota, pemimpin studi dari Nihon Fukushi University di Handa, Jepang, seperti dilansir <em>Preventdisease</em>, Kamis (30/12/2010).<br />
<br />
Menurut Dr Kubota, hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang rutin melakukan jogging dapat mengalami perbaikan memori, kemampuan mental serta fungsi kognitif yang signifikan. Olahraga ini juga dapat membantu memerangui depresi.<br />
<br />
Dalam penelitian ini, tim Dr Kubota mempelajari tujuh orang muda yang sehat dengan memulai jogging selama 30 menit, 2 sampai 3 kali seminggu paling sedikit selama 12 minggu.<br />
<br />
Setiap partisipan juga menjalani serangkaian tes berbasis komputer yang kompleks, untuk membandingkan kemampuan memori sebelum dan sesudah program jogging dilakukan.<br />
<br />
Hasilnya, setelah 12 minggu melakukan jogging, nilai tes secara signifikan meningkat. Ini menunjukkan bahwa jogging tidak hanya memberikan manfaat kesehatan pada tubuh, tetapi juga pada otak.<br />
<br />
Alasan bagaimana olahraga ini bisa memperkuat ketajaman mental belum jelas, tetapi penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa jogging bisa mempertahankan aliran darah yang sehat dan oksigen yang dapat melindungi otak.<br />
<br />
"Suatu hari nanti hasil penelitian ini dapat membantu dokter dan menemukan cara bahwa latihan jogging dapat membantu pasien Alzheimer untuk meningkatkan fungsi kognitifnya," tutup Dr Kubota.Chairunnisahttp://www.blogger.com/profile/11164618664341652934noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-4689738438159096835.post-63689954048788389582010-12-30T18:42:00.000-08:002010-12-30T18:42:36.177-08:00Tips Memencet JerawatJerawat merupakan salah satu momok bagi kaum wanita. Karena seringkali penampilan yang keren, riasan yang serasi dapat menjadi kurang sempurna dengan hadirnya jerawat diwajah kita. Namun tidak dapat dipungkiri bagi sebagian wanita sangat sulit menghindari kehadiran jerawat diwajahnya. Hal ini dapat disebabkan oleh karana berbagai macam <span class="IL_AD" id="IL_AD8">faktor</span>, mulai faktor hormonal dari dalam tubuh sampai dengan faktor eksternal.<br />
<span id="more-80"></span>Jika jerawat yang timbul diwajah kita hanya satu atau dua jerawat saja, dan kodisinya sudah cukup ‘matang’ sehingga membuat kita inggin memencetnya maka kita dapat memencetnya sendiri dirumah. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar tidak terjadi infeksi, yaitu:<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqWGweNf_ReZZ17UNwaSCjsimJCTXZ3LzthUrSHlB01Jfw9MKMOainaKZXVLCqZmM8dutcswJFPRyc9pT05aZC3O2-CDWKLZ9A5yOniCQL1C1ZuwYrFksyfOEUzmahmH56J9LospaXPN7U/s1600/0933484p.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqWGweNf_ReZZ17UNwaSCjsimJCTXZ3LzthUrSHlB01Jfw9MKMOainaKZXVLCqZmM8dutcswJFPRyc9pT05aZC3O2-CDWKLZ9A5yOniCQL1C1ZuwYrFksyfOEUzmahmH56J9LospaXPN7U/s1600/0933484p.jpg" /></a></div><ul><li>Sebelum memencet jerawat, kita harus mencuci tangan sampai bersih menggunakan sabun. Jangan lupa daerah di bawah kuku juga harus dibersihkan.</li>
<li>Gunakan dua lembar tisu di kedua sisi jari kita untuk memencet jerawat. Ingat jangan gunakan kuku, karena akan meninggalkan luka. </li>
<li>Jika jerawat sudah ‘matang’ dan ‘bermata’ maka tariklah kearah luar kulit sekitar jerawat dengan menggunakan kedua sisi jari yang sudah dilapisi tisu.</li>
<li>Apabila <span class="IL_AD" id="IL_AD4">cara</span> tersebut diatas tidak berhasil, maka pencetlah kearah dalam untuk memberi tekanan.</li>
<li>Pencet hanya sebatas mengeluarkan ‘mata’ jerawat jangan sampai mengeluarkan darah karena akan menimbulkanmemar pada kulit.</li>
<li>Dengan memencet jerawat maka akan timbul luka dan bengkak disekitar jerawat, jadi agar lukanya cepat kering kita dapat menggunakan minyak <em>tea tree</em> (anti septic alami) di sekitar luka dan jangan menggunakan <em>make up </em>dulu.</li>
<li>Bila jerawat sudah ‘matang’, tariklah</li>
</ul>Chairunnisahttp://www.blogger.com/profile/11164618664341652934noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-4689738438159096835.post-83313394968769175422010-12-30T18:28:00.000-08:002010-12-30T18:28:37.752-08:00Tips Menghilangkan Bau Badan<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrQr90tAo3OiDwMdjZtGFR2qtAVF6o4zNwP1FnVnQwtruZPQ3JqnOfSL0KPO7jVtaTeQdGdkZrxK8v4fVw84YTU_e8O4fpYgJgZ-dAv1gjkYmNjd0wzfn0nz9cGqZCjl4o7og2sJDd4tr5/s1600/gambar-tips-bau-badan1.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrQr90tAo3OiDwMdjZtGFR2qtAVF6o4zNwP1FnVnQwtruZPQ3JqnOfSL0KPO7jVtaTeQdGdkZrxK8v4fVw84YTU_e8O4fpYgJgZ-dAv1gjkYmNjd0wzfn0nz9cGqZCjl4o7og2sJDd4tr5/s1600/gambar-tips-bau-badan1.jpg" /></a>Memiliki masalah dengan bau badan tentunya sangat meresahkan apalagi bila setiap hari harus melakukan aktifitas yang menyebabkan mudah mengeluarkan keringat dan juga aroma tubuh yang tidak sedap tersebut. Pastinya akan menurunkan kepercayaan diri serta ketidaknyamanan. <br />
Ada beberapa cara untuk mengatasi bau badan : <br />
<ul><li>Mandi minimal sehari dua kali dengan menggunakan sabun</li>
<li>Hindari atau kurangi makanan pedas, bawang putih/merah serta makanan beraroma rempah tajam</li>
<li>Mencukur bulu ketiak secara teratur dan gunakan deodorant</li>
<li>Sebaiklah menggunakan pakaian dengan bahan yang mudah menyerap keringat</li>
<li>Minum air putih minimal 8 gelas sehari</li>
<li>Hindari stress dengan selalu berpikir positif dan gaya hidup sehat karena stress mempengaruhi hormon dan kelenjar <i>apocrine</i> yang bisa meningkatkan bau badan</li>
<li>Untuk cara alami bisa menggunakan air perasan daun sirih dicampur dengan sari jeruk limau yang digosokkan pada ketiak seusai mandi</li>
</ul>Chairunnisahttp://www.blogger.com/profile/11164618664341652934noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-4689738438159096835.post-13521297125084823152010-12-30T18:22:00.000-08:002010-12-30T18:22:28.663-08:00Makan Pare Untuk Cegah Kanker Payudara<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhErLyfdKgTsG7T4qQBSYE_Y0muVLQCwfwR6GXZH0C-3Hm0No1vdXKCs_uKMcVpkedEBKXeTuy7rDGAQw87Y5P7dFphv2wa-mxGQ-SlvUwx6tqu5M1chdWBamJunTvVaW739NWUIMnPxpfV/s1600/100224ckes_pare.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhErLyfdKgTsG7T4qQBSYE_Y0muVLQCwfwR6GXZH0C-3Hm0No1vdXKCs_uKMcVpkedEBKXeTuy7rDGAQw87Y5P7dFphv2wa-mxGQ-SlvUwx6tqu5M1chdWBamJunTvVaW739NWUIMnPxpfV/s1600/100224ckes_pare.jpg" /></a></div><br />
Mungkin tak banyak orang yang menyukai sayur pare, karena rasanya yang pahit. Tapi anda sepertinya harus mulai menyukainya, karena ternyata banyak manfaat yang terkandung dalam sayuran yang mudah didapat di negeri ini. Sebuah penelitian laboratorium Saint Louis University, AS membuktikan, ekstrak sayuran pare dapat membantu melindungi wanita dari kanker payudara. <br />
<br />
"Ketika menggunakan ekstrak dari pare, kita melihatnya membunuh sel kanker payudara," kata pemimpin peneliti Ratna Ray, seorang profesor patologi di Saint Louis University. Namun penelitian ini baru dilakukan di laboratorium, belum pada manusia, catatnya seperti dikutip <em>Healthday</em>, Selasa (23/2). <br />
<br />
Pare adalah yang juga banyak terdapat di India, Cina dan Amerika Selatan, ekstraknya dapat digunakam sebagai obat tradisional untuk penyakit diabetes, karena kemampuannya menurunkan gula darah, tambah Ray. <br />
<br />
Tak banyak orang yang paham benar khasiat sayur pare. Umumnya kita tahu dari mulut-mulut. Tapi dari berbagai literatur, khasiat pare ternyata diakui didunia. Seperti yang dikutip blog <em>seputarobat </em>dari berbagai sumber, pare antara lain memiliki khasiat melawan sel kanker. Penelitian yang dilakukan di Jepang dan dimuat dalam majalah Kenko edisi September 2003, menggunakan tikus sebagai binatang percobaan. <br />
<br />
Tikus-tikus yang telah diinjeksi sel kanker di dalam perutnya, diberi ekstrak pare untuk mengetahui perkembangan sel kanker. Hasilnya, ternyata sel kanker yang terdapat di dalam perut tikus berhenti berkembang. Khasiat ini diperoleh dari salah satu kandungan zat dalam pare, yaitu lesichin dan zat lain yang berfungsi untuk mengaktifkan kerja kekebalan yang berfungsi untuk melawan sel kanker. Khasiat ini tidak hanya bagi orang yang sudah terkena kanker. Bagi orang yang sehat pun dengan mengonsumsi pare dapat mencegah terkena kanker.<br />
<br />
Manfaat lain adalah menurunkan kadar gula. Penelitian ini juga dilakukan pada beberapa ekor tikus yang diberi pemicu diabetes. Setelah itu, tikus-tikus diberi ekstrak pare lalu diukur gula darahnya. Hasilnya, kadar gula darah pada tikus-tikus itu turun secara bertahap. Penurunan kadar gula ini didapat karena hasil kerja dari zat yang memiliki kesamaan dengan insulin yang terkandung di dalam biji pare. <br />
<br />
Selain itu, zat protein yang juga terkandung di dalamnya juga berperan dalam penurunan kadar gula dalam darah tersebut. Zat-zat yang terkandung di dalam daging dan biji pare mempercepat pembongkaran glukosa dan mengubah glukosa yang berlebih menjadi energi. <br />
<br />
Pare juga banyak mengandung Serat, vitamin C, karotin, dan kalium. Serat bekerja untuk mengatur kondisi di dalam usus dan berfungsi untuk mengatasi sembelit. Karotin bekerja untuk menjaga kesehatan mata, karena dapat meningkatkan aktivitas mata dan mengatasi ataupun mengurangi keluhan rabun senja. Sedangkan kalium berfungsi untuk mengatasi pengonsumsian natrium berlebih sehingga berkhasiat untuk mengatasi tekanan darah tinggi.<br />
<br />
Vitamin C yang terkandung di dalam 100 gram pare sekitar 120 ml. Vitamin C ini berfungsi untuk menjaga kecantikan kulit, yaitu mencegah kerusakan kulit yang diakibatkan oleh sengatan ultra violet. Itu berarti pare dapat mencegah munculnya noda hitam dan kerutan pada wajah. Selain itu pare juga dapat mengatasi terganggunya nafsu makan terutama pada saat udara terasa panas sehingga pare sangat cocok bila dimasak pada saat musim kemarau.<br />
<br />
Dari penelitian yang dilakukan di Jepang itu juga diketahui bahwa biji pare merupakan anti oksidan yang cukup kuat. Anti oksidan bekerja untuk melawan radikal bebas di dalam tubuh yang dapat menyebabkan luka pada sel dan menyebabkan pengasam, memicu pembentukan sel kanker, mempercepat penuaan, penyumbatan arteri, stroke, penyakit jantung dan lain-lain. <br />
<br />
Pendek kata, banyak manfaat dari pare. Kalau anda masih kurang tertarik karena rasa pahitnya, ada tips yang bisa dilakukan, misalnya dengan merendam atau mencuci irisan buah pare pada air garam. Cara lain adalah membuat pare menjadi teh. Selamat mencoba.(RST/MLA)Chairunnisahttp://www.blogger.com/profile/11164618664341652934noreply@blogger.com5